TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sulawesi Barat Pertimbangkan PSBB untuk Tekan Kasus COVID-19

Imbauan physical distancing disebut tidak berlaku efektif

Sejumlah kendaraan melintas di dekat papan informasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (30/4/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Mamuju, IDN Times – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat tengah mengaji kemungkinan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Langkah itu jadi satu upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang jumlah kasusnya terus meningkat.

Kemungkinan PSBB disampaikan Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris pada rapat koordinasi melalui telekonferensi, Senin (4/5). Rapat digelar bersama para pejabat forkopimda serta para bupati dan wakil bupati se-Sulbar.

"Setelah mendapat masukan dari peserta, saya akan segara menyampaikan ke pak Gubernur. Kemungkinan PSBB, masih akan dianalisis trennya, meski secara syarat telah memenuhi, namun membutuhkan pertimbangan yang lebih matang," kata Muhammad Idris dikutip dari Antara, Selasa (5/5).

Baca Juga: Sulbar Tutup Semua Jalur Transportasi untuk Cegah Virus Corona

1. Perlu dianalisis dampak pemberlakuan PSBB

Warga bermain sepak bola sambil menanti saat berbuka puasa (ngabuburit) di Anjungan Pantai Manakarra, Mamuju, Sulwesi Barat, Rabu (29/4/2020). ANTARA FOTO/Akbar Tado

Per kemarin, jumlah kasus positif COVID-19 di Sulbar mencapai 44 orang. Dengan rincian 36 orang menjalani perawatan di rumah sakit, tiga orang diisolasi mandiri, empat orang sembuh, dan satu orang meninggal.

Idris mengatakan, pemberlakuan PSBB harus dipertimbangkan dengan matang. Pemerintah setempat mesti memikirkan banyak hal di berbagai sisi.

"Kita harus analisis lagi, khususnya dampak yang akan ditimbulkan," ucapnya.

2. Imbauan physical distancing disebut tidak berlaku efektif

Warga berjalan di area terminal Bus type A Simbuang yang sepi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (30/4/2020). ANTARA FOTO/ Akbar Tado

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr Alif Satria mengatakan, kasus positif COVID-19 di daerah itu semakin meningkat sehingga PSBB perlu dipertimbangkan. Selama ini, imbauan tentang pembatasan fisik atau physical distancing dinilai kurang efektif karena sebagian masyarakat masih tidak disiplin.

"Kemungkinan PSBB bisa saja diterapkan meningat beberapa indikator telah memenuhi syarat, apalagi dengan tren peningkatan jumlah pasien yang kemungkinan bertambah selama ramadan dan jelang lebaran," Alif menerangkan.

Baca Juga: Iqbal Suhaeb Optimistis PSBB Makassar Tidak Diperpanjang

Berita Terkini Lainnya