Sejarah Teks Proklamasi, Sempat Dibuang ke Tempat Sampah
Naskah asli baru diserahkan ke negara pada 1995
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Masyarakat memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia hari ini, Rabu, 17 Agustus 2022. Salah satu agenda umum pada momen peringatan HUT kemerdekaan adalah pembacaan teks proklamasi.
Naskah proklamasi kemerdekaan disusun oleh Sukarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo pada 17 Agustus 1945 dini hari. Naskah itu kemudian dibacakan di depan umum pada hari yang sama pukul 10.00 WIB, di halaman rumah Sukarno, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.
Ada dua naskah teks proklamasi yang jadi bukti sejarah kemerdekaan Indonesia. Yakni yang berupa tulisan tangan serta hasil ketikan. Berikut ini sejarah singkatnya dikutip dari laman Kemendikbud.
Baca Juga: Sejarah Detik-detik Pembacaan Proklamasi di Halaman Rumah Bung Karno
1. Naskah asli sempat dibuang ke tempat sampah
Sukarno menulis naskah proklamasi pada dini hari, Jumat tanggal 17 Agustus 1945. Bertempat di rumah Laksamana Tadashi Maeda, Jalan Meiji Dori, yang sekarang jadi Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Jakarta Pusat.
Saat itu, sekitar pukul tiga dini hari, naskah dirumuskan oleh tiga orang. Selain Sukarno, dua tokoh lain adalah Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo. Paragraf pertama diusulkan oleh Soebardjo, sedangkan paragraf kedua usulan Hatta.
Setelah ditulis tangan oleh Sukarno, naskah ini dimintakan persetujuan kepada sidang yang anggotanya sekitar 40 orang. Setelah itu naskah disalin oleh Sajuti Melik dengan mesin tik.
Naskah tulisan tangan Sukarno sempat dibuang karena dianggap tidak diperlukan lagi. Tapi naskah itu kemudian diambil dan disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah sebagai dokumen pribadi setelah rapat perumusan naskah proklamasi selesai.
Baru pada tahun 1995 BM Diah menyerahkan naskah itu kepada Presiden Soeharto. Kini naskahnya disimpan dalam brankas di ruang bertemperatur khusus Gedung Arsip Stastis, Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Baca Juga: Biografi Sayuti Melik, Tokoh di Balik Teks Proklamasi