TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Maju di Pilkada Makassar, Bos PSM Pertimbangkan 12 Calon Pendamping  

Kubu Munafri gelar dua kali survei sebelum pilih calon wakil

CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddn saat memberikan keterangan di sela perayaan ultah tim PSM ke-104 tahun di Stadion Mattoanging Makassar, Senin (4/11/2019). Sahrul Ramadan/IDN Times

Makassar, IDN Times - CEO klub sepak bola PSM Makassar Munafri Arifuddin mematangkan rencana mencalonkan diri pada pemilihan wali kota tahun 2020. Appi -sapaan Munafri- tengah menjajaki 12 kandidat untuk dipilih sebagai pendamping pada pencalonan nanti.

Juru bicara Appi, Fadli Noor mengatakan, calon wakil bakal ditentukan lewat mekanisme riset. Dalam hal ini Appi menggandeng lembaga survei untuk membedah kelayakan setiap kandidat.

“Sudah ada 12 nama yang kami godok, tapi kemungkinan masih akan bertambah. Intinya dalam menentukan wakil, kita menggunakan metode ilmiah, bukan melalui takwil mimpi,” kata Fadli di Makassar, Kamis (5/12).

1. Selain kader parpol, kandidat berlatar akademisi hingga staf khusus wapres

Instagram/cicutika

Dari 12 nama yang dibeberkan Fadli, kandidat wakil wali kota pendamping Appi berasal dari beragam latar belakang. Setidaknya ada lima di antaranya yang berbasis akademisi, masing-masing: Dr Zakir Sabara H Wata, Prof Yusran Yusuf, Andi Badi Sommeng, Dr Syafruddin Nurdin, dan Dr Muhammad Syaiful Saleh.

Berikutnya, ada lima kader partai politik. Yakni, Andi Yagkin Padjalangi dari PDIP, Adi Rasyid Ali dan Dr Andi Syahrir Kube (Demokrat), serta Andi Rachmatika Dewi dan Indira Cunda Titha Yasin Limpo (NasDem).

Dua nama berikutnya dikenal sebagai pengusaha, yakni Taufik Fakhruddin dan Sukriansyah S Latief. Nama terakhir, baru-baru ini diangkat sebagai Staf Khusus Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Baca Juga: Pernah Gagal, Ini Modal Bos PSM Maju Lagi di Pilkada Makassar

2. Penjajakan kandidat wakil dibagi tiga tahap

Ketua DPW PSI Sulsel, Muhammad Fadli Noor/Dok. IDN Times/Istimewa

Fadli mengatakan, tim yang dibentuk Appi bakal membedah kelayakan para kandidat wakil wali kota dalam tiga tahap. Yang pertama lewat riset atau survei popularitas dan tingkat keterpilihan (elektabilitas).

Tahapan selanjutnya analisis geopolitik, untuk mempelajari perilaku dan kekuatan politik kandidat berdasarkan variabel geografis. Sedangkan analisis SWOT untuk menggali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada setiap kanddiat. 

“Riset akan dilakukan dua kali. Yang pertama untuk melihat basis elektoral setiap nama, dan pada tahap kedua akan mengerucut pada tiga nama saja,” ucap Fadli.

Baca Juga: Bos PSM Ungkap Penyebab Kalah Lawan Kolom Kosong di Pilkada 2018

Berita Terkini Lainnya