Kasus Pengeroyokan Petugas Kebersihan oleh Siswa Berujung Damai
Pelaku dan korban dipertemukan di Kantor Polsek Galesong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kasus pengeroyokan empat siswa dan seorang dewasa terhadap petugas kebersihan di SMP Negeri 2 Galesong, Kabupaten Takalar, berujung perdamaian. Kedua pihak berdamai setelah korban, Faisal Daeng Pole memaafkan para pelaku.
“Kemarin sudah dipertemukan di Polsek. Kedua pihak sudah sepakat damai, disaksikan pihak sekolah dan pemerintah setempat,” kata Kepala Polres Takalar AKBP Gany Alamsyah, Selasa (12/2).
Daeng Pole dianiaya oleh empat orang siswa di pekarangan sekolah, Sabtu (9/2) lalu. Tak hanya siswa, ayah salah satu siswa ikut memukuli korban. Kejadian ini didahului kejadian Daeng Pole menampar salah satu siswa karena tak terima dicaci maki.
Baca Juga: Penganiayaan Pegawai KPK, Polisi Panggil Sekda Papua Kamis Ini
1. Keluarga siswa sepakat mengganti pengobatan korban
Kepala Satuan Reskrim Polres Takalar AKP Muhammad Warpah mengungkapkan, kedua pihak saling lapor atas dugaan penganiayaan. Namun laporan tidak dilanjut ke proses hukum, berdasarkan kesepakatan damai di antara mereka.
Dalam kesepakatan damai, pihak keluarga siswa menyatakan siap mengganti biaya pengobatan Daeng Pole. Sebab dia mengalami luka di bagian kepala akibat dipukuli gagang sapu.
“Perdamaian ini sesuai kesepakatan mereka, tanpa ada tekanan dari pihak lain,” ujar Gany.
Baca Juga: Kronologi Pemukulan Pejalan Kaki oleh Pengemudi Ojol di Trotoar