TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 Nasional Naik, Warga Sulsel Diingatkan 5M

Jangan lupa mengenakan masker saat beraktivitas di luar!

Masyarakat mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Makassar, IDN Times - Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengingatkan warganya memperketat protokol kesehatan 5M. Peringatan itu seiring meningkatnya jumlah kasus COVID-19 secara nasional akibat varian Omicron.

Protokol kesehatan 5M yang dimaksud adalah, memakai masker, mencuci tangan pakai air dan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

"Dan pastikan sudah melakukan vaksin lengkap untuk menghindari fatality (kematian) ketika terpapar COVID-19, termasuk varian Omicron yang memiliki penyebaran tinggi," kata Andi Sudirman, dikutip dari laman Pemprov Sulsel, Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga: Omicron Masuk Sulsel, Disdik Makassar Tetap Lanjutkan PTM 100 Persen

1. Kasus harian di Sulsel masih landai

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Indonesia kembali mencatat lonjakan kasus COVID-19 seiring menyebarnya varian Omicron. Dari laman Kementerian Kesehatan, pada 27 Januari 2022 terdapat 8.099 kasus. DKI Jakarta jadi provinsi penyumbang kasus terbanyak dengan 4.149 kasus.

Sedangkan di Sulsel tercatat 20 kasus. Jumlah itu bertambah dibandingkan hari-hari sebelumnya, namun penambahan kasus masih landai.

2. Stok reagen PCR menipis

Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan pihak Kementerian Kesehatan untuk meminta tambahan stok reagen PCR, bahan kimia untuk tes COVID-19. Permintaan itu diajukan karena persediaan reagen semakin menipis.

"Kemarin itu kita sudah kirim suratnya dan sampai sekarang kita masih menunggu juga tambahannya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Sulsel Arman Bausat saat dihubungi IDN Times, Rabu (26/1/2022).

Arman mengatakan, stok reagen di Sulsel sangat terbatas dan hanya bisa bertahan untuk persediaan dua minggu saja. Cairan itu digunakan untuk mendeteksi apakah pasien positif terpapar virus corona atau tidak.

Di Sulsel, reagen ditempat di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Kota Makassar.

"Kan di situ jadi pusat kita untuk menguji sampel spesimen pasien yang sudah diambil, setelah itu baru diketahui hasilnya," ucap Arman.

Baca Juga: Stok Reagen PCR Menipis, Dinkes Sulsel Surati Kemenkes

Berita Terkini Lainnya