TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapal asal Jeneponto Tenggelam di Bombana, Enam ABK Selamat

ABK dievakuasi oleh awak kapal tanker yang melintas

Ilustrasi kapal tenggelam. Antara/Istimewa

Makassar, IDN Times – Kapal Bunga Rosia asal Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, yang mengangkut muatan kayu, Rabu (27/5) tenggelam di perairan Laut Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Enam orang anak buah kapal (ABK) selamat dari kejadian itu dan kini berada di Kota Baubau, Sultra.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Baubau R Pradigdo mengatakan, enam ABK termasuk nakhoda ditemukan dan dievakuasi oleh kapal tanker MT Alice XXV. Kebetulan, saat kejadian, kapal itu melintas di perairan sekitar lokasi kecelakaan.

"Kapalnya tadi (malam) sandar sekitar pukul 19.00 lewat, mereka sudah dikasih makan dan kita istirahatkan di sini karena sudah berhari-hari juga di laut, kasihan juga kondisinya," kata Pradigdo dikutip dari Antara, Kamis (28/5).

Baca Juga: Dua Nelayan di Bantaeng Terombang-ambing di Laut selama Empat Jam

1. Kapal memuat 30 kubik kayu

(Ilustrasi kapal) IDN Times/Sukma Shakti

Nakhoda kapal bernama Asri mengatakan, kapal tenggelam di sekitar perairan Laut Selayar-Kabaena. Saat itu kapal dalam perjalanan pulang ke Jeneponto setelah memuat 30 kubik kayu dari Pulau Balu, Kabupaten Muna.

Enam ABK termasuk nakhoda merupakan warga Desa Arungkeke, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto. Dari lokasi pelayaran ke Jeneponto butuh waktu dua hari satu malam. Saat kecelakaan, para ABK menyelamatkan diri menggunakan drum yang diikatkan di batang kayu sebagai pelampung.

"Bersyukur ada kapal yang melintas dan menyelamatkan kami," kata Asri.

2. Diduga kapal terbalik karena diterjang gelombang tinggi

ABK kapal tenggelam yang selamat. ANTARA/Azis Senong

UPP Baubau belum memastikan penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Pradigdo mengatakan, pihaknya masih menunggu keterangan para korban. Setelah dievakuasi, para ABK diistirahatkan sementara di ruang tunggu terminal Pelabuhan Murhum Baubau.

"Saya belum tahu, karena kita belum minta keterangan juga dari mereka, mungkin besok" kata Pradigdo.

Sementara itu, nakhoda Asri mengatakan kapalnya tenggelam disebabkan mesin rusak, yang saat bersamaan terjadi gelombang tinggi disertai hujan.

"Mesin macet baru gelombang juga cukup tinggi, air masuk ke dalam kapal," ujarnya.

Baca Juga: Oknum WNA Tiongkok Diduga Palsukan KTP, Pemkot Kendari Investigasi

Berita Terkini Lainnya