Hujan Saat Imlek Tak Selalu Dinanti, Ini Alasannya
Hujan lebat di siang hari paling dihindari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Warga Tionghoa menyambut dengan suka cita Tahun Baru Imlek 2570, yang bertepatan dengan Selasa 5 Februari 2019. Orang-orang merayakan dengan berkumpul bersama keluarga serta bersembahyang di rumah ibadah.
Imlek atau pergantian tahun, bagi sebagian kalangan Tionghoa, identik dengan turunnya hujan. Di Makassar, hujan turun pada Selasa dini hari dan pagi hari dengan intensitas ringan hingga sedang.
Hujan pada tahun baru dipercaya menandakan berkah, rezeki atau keberuntungan di masa mendatang. Meski bermakna baik, nyatanya hujan saat imlek tak selalu dinanti. Berikut penjelasannya.
1. Hujan lebat menghambat aktivitas di luar rumah
Humas klenteng Xian Ma di jalan Sulawesi kota Makassar, Robbyanto Rusli mengatakan, tidak diketahui pasti sejarah kaitan antara hujan dan tahun baru. Namun pada dasarnya hujan dianggap berkah karena melambangkan rezeki. Sebab air merupakan kebutuhan utama bagi makhluk hidup.
Hujan yang diharapkan adalah gerimis ataupun deras di malam pergantian tahun. Sedangkan pada siang hari diharapkan tak turun hujan, apalagi hingga lebat. Sebab saat itu banyak aktivitas yang mesti dilakukan.
“Karena saat Imlek kita mau bersilaturahmi, mengunjungi kerabat, dan sembahyang. Kalau hujan lebat, itu jadi halangan,” kata Robby di Makassar, Selasa (5/2).
Baca Juga: Potret Malam Teduh Imlek di Klenteng Xian Ma Makassar