BMKG Peringatkan Potensi Kekeringan di Makassar hingga Akhir Oktober
Masyarakat diimbau irit air dan waspadai kebakaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini iklim ekstrem di sebagian wilayah Sulawesi Selatan. Wilayah tersebut berpotensi mengalami kekeringan meteorologis setidaknya hingga dua dasarian atau 20 hari ke depan.
Menurut data pantauan BMKG per 1 Oktober 2019, wilayah yang berpotensi kekeringan, antara lain: semua Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Kepulauan Selayar. Potensi kekeringan terjadi pada jelang akhir musim kemarau.
"Peringatan dini iklim ekstrem kami buat dengan kriteria, jika daerah tersebut mengalami hari tanpa hujan lebih dari 60 hari. Kedua, jika kita prediksi dua dasarian ke depan curah hujannya masih di bawah 20 milimeter," kata Kepala Stasiun Klimatologi Maros Hartanto kepada IDN Times di Makassar, Kamis (3/10).
Baca Juga: 10 Potret Dampak Kemarau Panjang di Sulawesi Selatan
1. Sebagian wilayah di pesisir barat Sulsel diprediksi turun hujan
Hartanto menerangkan bahwa sebagian daerah di pesisir barat Sulsel umumnya juga sudah tidak mengalami hujan lebih dari 60 hari. Daerah ini meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros.
Meski demikian, daerah tersebut tidak masuk dalam kriteria peringatan dini iklim ekstrem. Sebab dalam dua dasarian mendatang, diprediksi akan turun hujan di sana, meski masih dalam curah rendah.
Wilayah Sulsel, umumnya masuk musim hujan pada 1-2 November. Namun sebelum waktu tersebut juga tetap ada potensi hujan di sebagian daerah. "Jadi kita harus waspada sampai awal November," ucap Hartanto.
Baca Juga: BMKG Sulsel: Waspadai Kemarau Panjang hingga Oktober