Banjir Manado, BNPB: Ada Perubahan Alih Fungsi Lahan DAS
BNPB menyinggung efektivitas bendungan yang baru diresmikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Usai banjir di Manado, Sulawesi Utara, pekan lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa ada perubahan alih fungsi lahan pada daerah aliran sungai (DAS) di kawasan tersebut.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, ada enam aliran sungai yang melintasi Kota Manado. Menurut dia, semua perlu ditata kembali.
"Enam sungai yang mengalir di kota Manado kita lihat ada perubahan alih fungsi lahan yang cukup signifikan sebenarnya," kata Abdul dikutip dari Antara, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga: Banjir Besar di Manado Tewaskan Lima Orang, Ribuan Orang Mengungsi
1. Terlihat perubahan signifikan melalui citra satelit
Abdul mengungkapkan, perubahan alih fungsi lahan DAS terlihat dari citra satelit. Pada tahun 2005, DAS Manado disebut masih tampak hijau. Perubahan signifikan alih fungsi lahan terlihat di rentang tahun 2010-2015.
Saat ini, Bendungan Kuwil Kawangkoan terdapat aliran sungai Tondano yang masuk ke Manado. Menurut Abdul, bendungan sudah signifikan mengurangi debit limpasan air ke hilir. "Mau tidak mau, kawasan sepanjang DAS nya harus ditata, supaya kerentanannya bisa kita kurangi," katanya.