Makassar Tawarkan Pembangunan PLT Sampah ke Investor Jepang

Produksi sampah mencapai 407 ribu Ton per tahun

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar tengah menjajaki peluang kerja sama investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dengan perusahaan asal luar negeri. Sejauh ini ada dua perusahaan asal Jepang yang disebut serius dan tertarik menjadi investor, yakni Sumitomo Corporation yang menggandeng Hitachi Zosen.

Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Samad Suhaeb, Rabu (11/9) menerima kunjungan rombongan dua perusahaan tersebut di Kantor Balai Kota Jalan Ahmad Yani. Kesempatan itu dimanfaatkan Wali Kota untuk mempresentasikan rencana pembangunan PLTSa sebagai upaya mereduksi sampah sekaligus menyediakan pasokan listrik tambahan di Makassar.

Pada kunjungan tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah turut datang menyaksikan. Dia menerangkan bahwa dua perusahaan Jepang merespons positif dan berencana melakukan kajian untuk tindak lanjut penjajakan kerja sama.

“Mereka hadir sekarang menunjukkan keseriusan untuk mengajak kerja sama menangani permasalahan sampah. Perusahaannya sendiri sudah membangun ratusan PLTSa di beberapa negara,” kata Nurdin kepada wartawan di Makassar, Rabu (11/9).

1. Penjajakan pada tahap uji kelayakan investasi

Makassar Tawarkan Pembangunan PLT Sampah ke Investor JepangUnsplash.com/Hermes Rivera

Gubernur Nurdin memperkirakan pembangunan PLTSa di Makassar akan menelan biaya hingga triliunan rupiah. Jika berjalan lancar, pembangunan akan dibiayai investor sehingga pendanaan APBD tidak terganggu.

Meski dianggap serius, perusahaan Jepang belum bisa dipastikan untuk menggarap PLTSa Makassar. Sebab mereka mesti terlebih dulu menggelar uji kelayakan investasi atau feasibility study.

"Tadi itu item-item pekerjaan diuraikan. Untuk FS butuh waktu satu tahun hingga satu tahun setengah. Untuk konstruksi itu tiga sampai empat tahun," ucap Nurdin.

Baca Juga: Pemkot Makassar Tambah 127 Kendaraan Pengangkut Sampah    

2. TPA Makassar tampung 407 ribu ton sampah baru per tahun

Makassar Tawarkan Pembangunan PLT Sampah ke Investor JepangIlustrasi (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Pj Wali Kota Makassar Iqbal Samad Suhaeb mengatakan, pembangunan PLTSa diharapkan jadi solusi untuk menekan jumlah sampah di daerahnya. Selain mereduksi produksi sampah, energi yang dihasilkan bisa bermanfaat untuk masyarakat. Sebab diprediksi 1 Ton sampah bisa menghasilkan energi listrik sebesar 40-800 kWh.

Saat ini Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Makassar terus menerima produksi sampah dari masyarakat tanpa banyak proses reduksi. Dengan estimasi penduduk mencapai 1,5 juta jiwa lebih, produksi sampah bisa mencapai 1.131 Ton per hari. Per bulan sebanyak 33 ribu Ton produksi sampah, dan 407 Ribu Ton per tahun.

“Kita memang memerlukan teknologi seperti itu karena kita baru bisa mengangkut sampah kita sebanyak 80 persen per hari dari total produksi sampah kita,” kata Iqbal.

3. Penentuan kerja sama akan diputuskan di pemerintah pusat

Makassar Tawarkan Pembangunan PLT Sampah ke Investor JepangIDN Times/Aan Pranata

Iqbal menyatakan pembangunan PLTSa akan memanfaatkan pembakaran sampah atau gas metan menjadi uap. Uap berkompresi tinggi menggerakkan turbin yang terhubung dengan generator, sehingga transimisinya menghasilkan energi listrik.

Pembangunan PLTSa tidak hanya diupayakan Kota Makassar, melainkan juga daerah lain di Indonesia. Setelah pemerintah daerah menjajaki kerja sama dengan investor, keputusan akhirnya akan ditentukan oleh Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

"Kementerian di Jakarta akan mengundang beberapa investor. Nanti diteliti oleh timnya. Tapi Jepang sangat serius," Iqbal menerangkan.

Baca Juga: Pemkot Makassar Bakal Benahi Fasilitas Umum Pantai Losari

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya