Unhas Bantah Dosen FIB Perkosa Mahasiswi: Hanya Pelecehan Seksual

- Universitas Hasanuddin membantah adanya pemerkosaan terhadap mahasiswi yang dilakukan oleh dosen FIB
- Ketua Satgas PPKS Unhas menyatakan bahwa pelaku hanya melakukan pelecehan seksual, bukan pemerkosaan
- Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh korban kepada Tim Satgas PPKS Unhas saat proses pendampingan kasus kekerasan seksual
Makassar, IDN Times - Pihak Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar membantah informasi yang beredar luas mengenai adanya pemerkosaan terhadap mahasiswi yang dilakukan oleh Firman Saleh, dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Hasanuddin (Unhas) Farida Patittingi mengatakan, pelaku Firman Saleh hanya melakukan pelecehan seksual, bukan pemerkosaan.
"Saya tegaskan soal pamflet yang beredar soal adanya pemerkosaan, sama sekali tidak ada pemerkosaan itu pengakuan sendiri dari korban," kata Farida saat konferensi pers di gedung Rektorat Lantai 8 Unhas, Jumat (29/11/2024).
1. Tidak ada pemerkosaan berdasarkan pengakuan korban

Farida menjelaskan, bahwa pernyataan itu disampaikan langsung oleh korban kepada Tim Satgas PPKS Unhas saat proses pendampingan kasus kekerasan seksual.
"Kami menanyakan 'tolong nak, sampaikanlah yang sebenar-benarnya dan jangan takut', berkali-kali saya tanya sampai saya memeluk dia (korban). 'Ngomonglah nak sesuai dengan apa kamu alami', terakhir dia mau cerita saat saya tanya lagi betul nak tidak ada pemerkosaan? Katanya tidak," ucapnya.
2. Unhas sebut hanya satu korban

Selain itu, Farida mengatakan bahwa pada berita acara pemeriksaan sangat jelas tertulis, baik oleh terlapor maupun yang dilaporkan bahwa pemerkosaan itu tidak ada.
"Itu pengakuan dari korban dan itu ada di berita acara pemeriksaan (BAP) dan sebelum ditanda tangani oleh setiap yang kami periksa, itu kami bacakan. Setelah dibacakan kita tanya apakah sudah sesuai dan kita minta dia tanda tangan, jadi tidak ada pemerkosaan," tuturnya.
Farida juga membantah, bahwa korban pelecehan lebih dari satu orang seperti yang terus diberitakan di media. Pihaknya mengaku baru menerima satu laporan kekerasan seksual yang laporannya telah ditindaklanjuti.
"Dan tidak ada laporan bahwa lebih dari satu korbannya, sampai hari ini kami belum menerima laporan itu, yang kami terima hanya satu atau satu orang saja," jelasnya.
3. Korban tetap diberikan layanan psikologis

Sementara mengenai kondisi korban, Farida mengatakan pihaknya memberikan jaminan baik dari layanan psikolog maupun jaminan proses pembelajarannya.
"Kami juga berikan jaminan korban tidak boleh teraggangu proses akademiknya dan kita lindungi tidak boleh sampai stres," tandasnya.
Farida juga mengaku, telah memberikan dua kali layanan spikolog terhadap korban untuk memulihkan traumatik yang dialami korban.
"Kemudian kami berikan layanan psikologi dan sudah 2 kali dan korban bilang sudah cukup dan merasa lebih tenang tapi kita tetap tawarkan jika kemudian hari kembali trauma kita akan tetap berikan layanan psikolgi dan semua ditanggung oleh satgas PPKS Unhas," pungkasnya.