Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Terlama di Sulsel, Daftar Tunggu Haji di Bantaeng Capai 48 Tahun

Ilustrasi pelaksanaan ibadah haji (Foto: IDN Times)

Makassar, IDN Times - Tingginya antusiasme masyarakat Kabupaten Bantaeng menunaikan ibadah haji tidak sebanding dengan terbatasnya kuota. Akibatnya terjadi antrean panjang dalam daftar tunggu jemaah haji hingga puluhan tahun.

Bantaeng kini jadi daerah dengan daftar tunggu jemaah haji terlama di Sulawesi Selatan, yaitu 48 tahun. Hal itu terungkap dalam kegiatan Manasik Haji tingkat Kabupaten Bantaeng yang digelar di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, Kamis (17/4/2025).

Acara tersebut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Ali Yafid, bersama Wakil Bupati Sahabuddin. Selain itu hadir jajaran Forkopimda, Kepala Kemenag Bantaeng Djailani, serta perwakilan Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel.

1. Daftar tunggu 8.474, tahun ini berangkat 181 orang

Ilustrasi ibadah haji (IDN Times/Sunariyah)

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jumlah daftar tunggu haji asal Bantaeng mencapai 8.474 orang. Dengan kuota yang terbatas, waktu tunggu bisa menembus hampir lima dekade. Ini menjadikan Bantaeng sebagai salah satu daerah dengan antusiasme haji tertinggi di Sulsel.

Jumlah itu tidak sebanding dengan kuota. Tahun ini, Bantaeng hanya mendapatkan kuota jemaah haji berjumlah 181 orang. Jemaah haji Bantaeng tergabung dalam Kloter 8 Embarkasi Makassar bersama jemaah dari Kota Makassar dan Bulukumba. Mereka akan masuk Asrama Haji Embarkasi Makassar pada 5 Mei 2025, dan bertolak ke Tanah Suci keesokan harinya, 6 Mei 2025.

2. Jemaah haji dapat pembekalan lewat manasik

Manasik haji di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Kamis (17/4/2025). (Dok. Kemenag Sulsel)

Dalam kegiatan manasik, para jemaah mendapatkan pembekalan dari narasumber berpengalaman dan tersertifikasi. Salah satu pemateri utama adalah Asa Afiif, Ketua Tim Bina Petugas Haji dan Haji Reguler Kanwil Kemenag Sulsel.

Materi manasik tidak hanya membahas tata cara pelaksanaan ibadah haji secara teori, tetapi juga menekankan pada praktik teknis, seperti penggunaan gelang identitas, rute perjalanan, serta simulasi pelaksanaan thawaf dan sa’i. Fokusnya adalah menjadikan jemaah mandiri dan siap secara fisik, mental, dan spiritual.

“Kami ingin memastikan seluruh jemaah tidak hanya paham secara teori, tetapi juga siap secara praktik. Kita siapkan mereka menghadapi kondisi lapangan di Tanah Suci. Inilah fungsi utama manasik haji,” jelas Asa Afif.

3. Kuota haji Sulsel 7.272

Kepal Kanwil Kemenag Sulesl Ali Yafid. (Dok. Kemenag Sulsel)

Kuota jemaah haji reguler Sulsel tahun ini sebanyak 7272 orang, yang terdiri dari terdiri atas 6833 haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi, dan sisanya haji reguler prioritas lanjut usia. Sedangkan pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) 18 orang dan 57 petugas haji daerah (PHD).

Kakanwil Kemenag Sulsel menegaskan bahwa seluruh fasilitas jemaah sudah dijamin negara melalui Kementerian Agama, mulai dari pemondokan, transportasi udara, konsumsi, hingga layanan kesehatan.

“Tugas jemaah hanya satu: fokus beribadah. Segala kebutuhan logistik sudah kami fasilitasi,” kata Ali Yafid.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us