Profil Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Makassar Berharta Rp13,7 Miliar

Dikutip pada Rabu, 8 Maret 2023, Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Makassar, memiliki harta kekayaan Rp13 miliar lebih. Sejumlah aset dilaporkan merupakan milik Andhi, didominasi tanah dan bangunan dengan nilai Rp6,9 miliar lebih.

Aset milik Andhi Pramono tersebar di sejumlah daerah, seperti Salatiga, Batam, Karimun, Bekasi, Bogor, Jakarta, Banyuasin, hingga Cianjur.

Berikut ini daftarnya:

Tanah dan Bangunan Seluas 289 m2/90 m2 di KAB / KOTA KOTA
SALATIGA , HIBAH DENGAN AKTA Rp. 135.286.050
Tanah Seluas 3819 m2 di KAB / KOTA KARIMUN, HASIL SENDIRI
Rp. 103.271.050
Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/360 m2 di KAB / KOTA KOTA
BATAM , HIBAH DENGAN AKTA Rp. 440.000.500
Tanah Seluas 672 m2 di KAB / KOTA KOTA SALATIGA , HASIL
SENDIRI Rp. 55.104.500
Tanah dan Bangunan Seluas 211 m2/50 m2 di KAB / KOTA KOTA
SALATIGA , HASIL SENDIRI Rp. 32.983.500
Tanah dan Bangunan Seluas 144 m2/59 m2 di KAB / KOTA KOTA
BATAM , HASIL SENDIRI Rp. 256.470.050
Tanah Seluas 412 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp.
82.400.500
Tanah dan Bangunan Seluas 513 m2/320 m2 di KAB / KOTA KOTA
JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp. 4.958.699.500
Tanah dan Bangunan Seluas 2029 m2/125 m2 di KAB / KOTA
KARIMUN, HASIL SENDIRI Rp. 54.783.500
Tanah dan Bangunan Seluas 108 m2/121 m2 di KAB / KOTA
BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 124.128.050
Tanah Seluas 1537 m2 di KAB / KOTA BANYUASIN, HASIL
SENDIRI Rp. 50.000.000
Tanah Seluas 1060 m2 di KAB / KOTA BANYUASIN, HASIL SENDIRI Rp. 40.000.000
Tanah Seluas 7594 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI
Rp. 205.050.000
Tanah Seluas 500 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI
Rp. 341.050.000
Tanah Seluas 400 m2 di KAB / KOTA CIANJUR, HASIL SENDIRI
Rp. 110.500.000

Menurut LHKPN, harta kekayaan Andhi Pramono juga terdiri dari surat berharga senilai Rp2,9 miliar lebih. Lalu ada kas dan setara kas dengan nilai Rp1,2 miliar lebih, serta harta bergerak lainnya senilai Rp706 juta lebih.

Untuk alat transportasi dan mesin, Andhi Pramono melaporkan 13 item dengan nilai total Rp1,8 miliar lebih. Untuk kategori ini didominasi kendaraan berupa mobil antik. Berikut ini daftarnya:

MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2006, HASIL SENDIRI
Rp. 9.000.000
MOTOR, HONDA BEAT SEPEDA MOTOR Tahun 2010, HASIL
SENDIRI Rp. 5.000.000
MOBIL, MINI MORRIS SEDAN (KUNO/ANTIK) Tahun 1961, HASIL
SENDIRI Rp. 80.050.000
MOBIL, FIAT SEDAN (KUNO/ANTIK) Tahun 1974, HASIL SENDIRI
Rp. 55.050.000
MOBIL, SMART SEDAN Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp.
75.000.000
MOTOR, PIAGIO VESPA (KUNO/ANTIK) Tahun 1962, HIBAH
DENGAN AKTA Rp. 9.000.000
MOTOR, PIAGIO VESPA (KUNO/ANTIK) Tahun 1966, HIBAH
DENGAN AKTA Rp. 8.000.000
MOBIL, TOYOTA COROLLA SEDAN (KUNO/ANTIK) Tahun 1970,
HASIL SENDIRI Rp. 28.050.000
MOBIL, HONDA BRIO Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp.
80.000.000
MOBIL, FORD SEDAN (KUNO/ANTIK) Tahun 1966, HASIL
SENDIRI Rp. 260.050.000
MOBIL, CHEVROLET SEDAN (KUNO/ANTIK) Tahun 1958, HASIL
SENDIRI Rp. 205.050.000
MOBIL, AUSTIN SEDAN (KUNO/ANTIK) Tahun 1963, HASIL
SENDIRI Rp. 72.050.000
MOBIL, TOYOTA JEEP Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp.
960.500.000

Kementerian Keuangan bakal memeriksa Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono terkait informasi viral di media sosial mengenai aset harta fantastis diduga miliknya.

Rencana pemeriksaan Andhi Pramono disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan Nugroho. Andhi merupakan salah satu pejabat Kementerian Keuangan yang dipanggil untuk klarifikasi usai mencuatnya harta kekayaan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo.

"Sudah ada panggilan klarifikasi jumat nanti, tepatnya dipanggil untuk klarifikasi ke pusat," kata Nugroho melalui pesan WhatsApp kepada IDN Times, Rabu (8/3/2023).

Nama Andhi Pramono menjadi perhatian publik beberapa hari terakhir. Namun, siapa sebenarnya Andhi Pramono?

Dikutip dari berbagai sumber, Andhi Pramono disebut berasal dari Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). Dia dikabarkan melewati masa sekolah SD hingga SMA di Kota Salatiga, sebelum melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Memulai pendidikan di STAN pada 1997, Andhi memilih jurusan Bea Cukai.

Sejumlah jabatan pernah ditempati oleh Andhi sebelum akhirnya ditempatkan sebagai Kepala Bea Cukai Makassar. Jabatan itu antara lain, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Jakarta, kemudian pernah juga menempati posisi Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tipe Madya Pabean B Teluk Bayur.

Selain itu, Andhi juga  pernah ditempatkan di Sumatra sebagai Kepala Seksi Penindakan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Riau. Andhi Pramono juga pernah ditempatkan sebagai Kepala Seksi Pabean dan Cukai V, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tipe Madya Pabean B Palembang.