Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-28 at 20.35.46.jpeg
Tim SAR gabungan menghentikan pencarian korban kapal tenggelam KLM Asia Mulia di perairan Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Operasi pencarian terhadap tiga anak buah kapal (ABK) korban tenggelamnya KLM Asia Mulia di perairan Bantaeng, Sulawesi Selatan, resmi dihentikan pada Sabtu (28/6/2025), setelah sepuluh hari pencarian tidak membuahkan hasil.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar, mengonfirmasi penghentian operasi pencarian tersebut pada Sabtu petang. "Operasi SAR Kapal KLM Asia Mulia ini telah dilaksanakan selama tujuh hari, kemudian dilakukan penambahan selama tiga hari atas permintaan keluarga korban, dan di hari ke sepuluh ini, operasi SAR kami nyatakan selesai, dengan hasil nihil," ujar Arif.

Arif menjelaskan bahwa pencarian sempat diperluas hingga ke wilayah perairan Takalar setelah ditemukan serpihan kapal kayu dan bangkai kerbau dengan tag muatan milik KLM Asia Mulia. Namun tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan tiga awak kapal yang hilang.

"SRU (Search Rescue Unit) hingga petang ini telah dibagi untuk melakukan pencarian di Perairan Bantaeng, Jeneponto, dan Takalar. SRU 1 (Rubber Boat MKS) melakukan penyisiran dari Pantai Tope Jawa dengan radial 2 derajat arah utara sejauh 5 Nm. SRU 2 (Rubber Boat Bantaeng) melakukan penyisiran dari Pantai Tope Jawa dengan radial 181 derajat arah selatan sejauh 5 Nm. SRU 3 (Speed Boat TNI AL) melakukan penyisiran dari Pantai Tope Jawa dengan radial 170 derajat arah selatan sejauh 10 Nm. SRU 4 (Infanteri) melakukan pencarian dengan berjalan kaki di pesisir pantai tak berpenghuni di Pantai Tope Jawa, Kab. Takalar," katanya.

Penutupan operasi SAR ditandai dengan penandatanganan berita acara penghentian oleh pihak Basarnas dan pemerintah daerah yang mewakili keluarga korban, disaksikan langsung di Kabupaten Takalar.

"Pemerintah setempat yang mewakili pihak keluarga menandatangani berita acara dan penutupan operasi SAR, dengan hasil ketiga ABK tersebut dinyatakan hilang dan tidak ditemukan keberadaannya, maka operasi SAR KLM Asia Mulia kami nyatakan dihentikan dan ditutup, namun akan dibuka kembali jika terdapat ada tanda-tanda keberadaan korban untuk kemudian dilakukan evakuasi," tutur Arif.

Sebelumnya, KLM Asia Mulia dilaporkan tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal besi di jalur pelayaran yang sama pada Kamis, 19 Juni 2025, sekitar pukul 04.00 Wita. Kapal tersebut membawa delapan ABK dan mengangkut 57 ekor kerbau dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, menuju Pelabuhan Bunge, Kabupaten Jeneponto.

Berikut adalah data penumpang KLM Asia Mulia:

Korban Selamat:

  1. Asrul (L / 41 tahun)

  2. Ebit (L / 30 tahun)

  3. Pence (L / 31 tahun)

  4. Laki (L / 32 tahun)

  5. Supri (L / 25 tahun)

Korban Dinyatakan Hilang:

  1. Supriadi Nunung (L / 46 tahun) – Nahkoda

  2. Asdar (L / 52 tahun) – KKM

  3. Aldi (L / 27 tahun) – Kelasi

Editorial Team