Media Diharapkan Kontrol Kerja Bawaslu Sulsel di Pemilu 2024

Makassar, IDN Times - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan Mardiana Rusli menyebut peran media sangat penting dalam menopang tugas atau kerja Bawaslu dalam distribusi informasi ke masyarakat. Terutama dalam menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal tersebut diungkapkan Mardiana pada dialog publik tentang sinergi peran media dan Bawaslu pada penyelenggaraan Pemilu 2024 di hotel D'Maleo, Jalan Pelita Raya, Kota Makassar, Senin (25/9/2023).
"Salah satu kekuatan penting media adalah untuk menopang apa saja yang menjadi tugas dan fungsi Bawaslu, serta melakukan juga pendistribusian informasi serta kontrol terhadap kerja Bawaslu," kata Mardiana.
Dalam diskusi tematik ini, hadir sebagai pembicara Koordinator Divisi Humas dan Data Informasi Bawaslu Sulsel Alamsyah, eks Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi, serta perwakilan media massa atau jurnalis.
1. Media berperan menyebarkan informasi tentang kebijakan Bawaslu

Mardiana mengakui bahwa media internal di Bawaslu Sulsel belum cukup dalam menyebarkan luaskan informasi-informasi yang berkait dengan kebijakan-kebijakan di internal Bawaslu. Untuk itu diperlukan bantuan media massa.
"Untuk itu kita membutuhkan peran-peran strategis media, menyambungkan info dan menerjemahkan apa yang jadi keputusan Bawaslu sehingga bisa cepat dipahami oleh masyarakat," ucapnya.
2. Anggota Bawaslu diingatkan agar lebih pintar daripada jurnalis

Sementara itu, Arumahi menyarankan agar anggota Bawaslu Provinsi atau Kabupaten Kota agar lebih memiliki pengetahuan soal aturan atau kebijakan dalam pengawasan penyelenggara Pemilu. Anggota Bawaslu, kata dia, harus lebih pintar daripada jurnalis.
"Pentingnya informasi dan pengetahuan anggota Bawaslu itu perlu, harus pintar-pintar dari teman-teman jurnalis, jangan sampai ada pertanyaan soal pengawasan terus kita tidak bisa jawab," ujar Arumahi.
3. Jurnalis diajak perbanyak konten analisis Pemilu
.jpg)
Pada kesempatan itu, Arumahi mengajak jurnalis memperbanyak konten-konten analisis terkait tahapan-tahapan Pemilu. Karena, banyak data tentang kepemiluan yang bisa dianalisis lebih detail ke depan.
"Kita memang harus buka ruang tentang liputan pemilu. Pengelola media diharap bisa memberikan ruang yang proporsional terhadap peserta pemilu," kata Arumahi.