Kementan Salurkan Bantuan pada Petani Terdampak Bencana di Sulsel

Makassar, IDN Times - Kementerian Pertanian RI menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir, tanah longsor, dan angin kencang di beberapa daerah Sulawesi Selatan (Sulsel).
Bantuan secara simbolik diserahkan Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah dan diterima Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman serta Sekretaris Daerah Gowa Muchlis, di posko pengungsi banjir Masjid Syuhada, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Minggu (27/1).
Nasrullah menyebutkan bantuan dengan total lebih dari Rp2 miliar dari Kementan berupa bahan makanan siap saji, susu anak, mi instan, beras, air mineral, telur, pakaian, popok bayi, tenda, dan selimut. Bantuan tersebut dikumpulkan dari stakeholder Kementan dan mitranya yaitu PT Tiran, Sahabat Rakyat Indonesia, Charoen Phokphand Indonesia, Japfa Comfeed, dan Malindo.
"Sebagai bentuk kepedulian Kementan menghimpun bantuan bersama mitra kerja, sehingga alhamdulillah, sekarang sudah terkumpul dan akan kami salurkan kepada beberapa daerah di Sulawesi Selatan," ujar Nasrullah.
1. Bantuan Kementan segera disalurkan ke korban banjir

Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman menyebutkan pihaknya akan menyalurkan langsung bantuan ke korban banjir terparah di beberapa daerah di Sulsel. Bantuan diangkut menggunakan truk dan mobil logistik ke daerah-daerah lokasi banjir di Sulsel.
“Kami ucapkan terima kasih pada mitra Kementan, kami segera distribusikan langsung ke lokasi-lokasi bencana,” ujar Sudirman.
2. Kementan juga akan beri bantuan pada petani yang sawahnya terendam banjir

Kementan juga akan memberikan bantuan pada petani yang memiliki lahan terkena banjir, setelah proses identifikasi lahan dan pemberian bantuan sosial kemanusiaan bagi petani.
Wagub Andi Sudirman menyebutkan pihaknya masih mengumpulkan data jumlah sawah yang terendam banjir di 10 kabupaten di Sulsel. Sawah yang terendam banjir dalam waktu lama berpotensi mengalami gagal panen.
“Kita akan identifikasi lahan pertanian yang terkena dampak, segera dilakukan recovery, seperti yang dilakukan di lokasi bencana NTB, Sulteng. Tim Kementan mengidentifikas lahan, dilakukan penanaman dan pemeliharaan dan pemulihan budidaya pertanian, sekarang kita fokus bantuan ke individu dahulu,” pungkas Nasrullah.
3. Sebanyak 68 orang meninggal dunia

Hingga 27 Januari 2019, update data bencana di Sulsel tercatat 188 desa terdampak bencana di 71 kecamatan yang tersebar di 13 kabupaten/kota, yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap, Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.
"Dampak bencana tercatat 68 orang meninggal, tujuh orang hilang, 47 orang luka-luka, dan 6.757 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu (27/1).
Sementara, kerusakan fisik meliputi 550 unit rumah rusak (33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, lima tertimbun), 5.198 unit rumah terendam, 16,2 km jalan terdampak, 13.326 hektare sawah terdampak dan 34 jembatan, dua pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, delapan fasilitas pemerintah, dan 65 unit sekolah.