Kasus Keracunan MBG, Disdik Makassar Janji Perketat Pengawasan
- Pemerintah Kota Makassar akan memperketat pengawasan dapur penyedia makanan MBG melalui kewajiban sertifikasi higienis.
- Saat ini, lebih dari 115 ribu warga Makassar menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan melalui 35 dapur aktif.
- Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar meyakinkan keamanan program MBG dan meminta orang tua agar tetap tenang menghadapi isu keracunan makanan.
Makassar, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soelaiman, menegaskan keselamatan anak menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan itu disampaikan usai mencuat kasus keracunan makanan di sejumlah daerah.
Achi menyebut Pemerintah Kota Makassar sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satuan Pemenuhan Program Gizi (SPPG) untuk mengantisipasi kemungkinan serupa. Evaluasi jalannya program juga disiapkan, termasuk peninjauan kembali standar dapur penyedia makanan.
"Apabila terbukti bermasalah tentunya akan ditutup atau dievaluasi ulang, termasuk di dalamnya bagaimana melihat perbaikan dari sanitasi dapur yang ada, sterilisasi peralatan yang ada, pemantauan kualitas air yang ada di dapur dan pengolahan limbah," kata Achi, Selasa (30/9/2025).
1. Perketat melalui kewajiban sertifikasi dapur MBG
Pemerintah Kota Makassar akan memperkuat koordinasi dengan SPPG, khususnya di tingkat dapur penyedia makanan. Perbaikan tata kelola di level pemerintah kota juga menjadi perhatian, mengingat seluruh program MBG ditujukan untuk anak-anak warga Makassar.
Pengawasan terhadap dapur penyedia makanan akan diperketat melalui kewajiban sertifikasi higienis. Setiap dapur dituntut memiliki sertifikat higienis sebagai syarat kelayakan layanan program makan bergizi gratis.
"Ini juga akan menjadi tolak ukur terkait juga transparansi dan program ini pastinya yang diharapkan tidak hanya dari kuantitas makanan, tetapi lebih kepada kualitas pemenuhan gizi yang baik untuk anak-anak kita di Kota Makassar," kata Achi.
2. Lebih dari 115 ribu warga Makassar terima MBG
Saat ini, penerima manfaat MBG di Makassar tercatat 115.806 jiwa. Angka itu terdiri atas 113.815 siswa dari PAUD hingga SMP, ditambah 1.991 balita non-siswa. Program dijalankan melalui 35 dapur aktif yang tersebar di seluruh kecamatan.
Menurut Achi, koordinasi rutin dijalankan dengan sekolah-sekolah sebagai pengawas pertama sebelum makanan dibagikan. Guru diminta meninjau menu dan memastikan kelayakan makanan.
"Alhamdulillah belum ada laporan di bulan ini terkait keracunan makanan yang ada di Kota Makassar," jelasnya.
3. Disdik yakinkan keamanan MBG
Achi juga meminta orang tua agar tetap tenang menghadapi isu keracunan makanan. Pengawasan terhadap program MBG melibatkan sekolah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta Pokja MBG di tingkat kota.
Program MBG diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai upaya peningkatan gizi anak-anak. Inisiatif ini juga ditujukan untuk menggerakkan ekonomi lokal melalui pembelian bahan baku di pasar tradisional.
"Yakinlah, Bapak dan Ibu, makanan yang disajikan adalah makanan bergizi untuk anak-anak kita. Seluruh prosesnya tetap berada dalam pemantauan sekolah, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta Pokja MBG di tingkat Kota Makassar," kata Achi.
