Indonesia Gelap: BEM se-Kota Makassar Gaungkan 10 Gugatan ke Prabowo

Intinya sih...
- Mahasiswa gelar aksi demonstrasi di bawah jembatan Flyover Makassar.
- Penolakan terhadap pemangkasan anggaran yang merugikan rakyat, khususnya dalam sektor pendidikan dan sosial.
- Kritik terhadap kebijakan Presiden Prabowo dan sepuluh tuntutan kepada pemerintah.
Makassar, IDN Times - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Makassar menggelar aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap di bawah jembatan Flyover Makassar.
Mereka memblokade Jalan AP Pettarani dengan membakar ban bekas dan menahan mobil truk sebagai panggung orasi, Jumat (21/2/2025) sore.
Pantaun IDN Times di lokasi, BEM yang telah melakukan aksi yakni dari kampus UIN, Sawerigading, UMI, Wira Bhakti, dan Stiem Bongaya.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran yang memotong anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) dan APBD hingga Rp306,69 triliun yang dinilai merugikan rakyat.
1. Kebijakan yang mengancam
Jenderal Lapangan aksi, Fadli Musaffar, menyatakan bahwa kebijakan ini mengancam kesejahteraan masyarakat, terutama dalam sektor pendidikan dan sosial.
"Kami menolak pemangkasan anggaran yang justru mengorbankan rakyat kecil. Pemerintah seolah-olah tidak peduli dengan kondisi masyarakat yang semakin terhimpit ekonomi," tegas Fadli dalam orasinya.
2. BEM se-Kota Makassar menggugat kebijakan Prabowo
Aksi demonstrasi ini juga menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam International World Government Summit 2025, di mana ia mengumumkan pemotongan subsidi, termasuk anggaran pendidikan.
Para mahasiswa menilai kebijakan tersebut semakin memperburuk akses pendidikan di Indonesia, di mana saat ini hanya 31% masyarakat yang mampu mengenyam pendidikan tinggi.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tidak berjalan dengan baik dan perlu dievaluasi.
“Program ini seharusnya membantu rakyat kecil, tetapi justru dipangkas dengan alasan efisiensi. Pemerintah lebih mementingkan proyek strategis bernilai miliaran dolar dibanding kesejahteraan rakyat,” tambah salah satu peserta aksi.
Mahasiswa menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan aksi hingga tuntutan mereka didengar dan dipenuhi oleh pemerintah. Mereka berharap agar kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat kecil dapat dikaji ulang demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
3. Ini 10 Tuntutan Mahasiswa
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan sepuluh tuntutan kepada pemerintah, di antaranya:
- Cabut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
- Tolak PSN yang tidak berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
- Evaluasi total Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Tolak RUU Minerba.
- Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis.
- Bayarkan tunjangan kinerja tenaga pendidik.
- Sahkan RUU Perampasan Aset.
- Mendesak Presiden Prabowo mengeluarkan Perppu pembatalan kenaikan PPN 12%.
- Berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah.
- Menolak UU TNI tentang dwifungsi ABRI.
Usai melakukan aksi di Flyover, mahasiswa BEM se-Kota Makassar bergeser melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Provinsi Sulsel di Jl Urip Sumoharjo.