Gelontorkan Rp126 M, Pemkot Makassar Pacu Program Turunkan Stunting

Makassar, IDN Times – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Makassar, kembali menegaskan komitmennya menekan angka stunting di wilayahnya. Aliyah menyoroti prevalensi stunting Kota Makassar tahun 2024 yang masih berada di angka 22,9%, lebih tinggi dari target nasional 19,8% maupun rata-rata Sulawesi Selatan.
Pesan itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Tingkat Kota Makassar di Ruang Rapat Sipakatau, Kantor Wali Kota Makassar, Senin (29/9/2025). Rapat koordinasi ini turut dihadiri camat, lurah, PKK, Kemenag, Baznas, serta OPD terkait.
1. TPPAS jangan sampai berhenti sebatas formalitas

Dalam sambutannya, Aliyah menekankan bahwa TPPS tidak boleh berhenti sebatas formalitas, tapi harus jadi wadah aksi nyata. Ia juga mengingatkan agar semangat kerja tetap terjaga meski terjadi mutasi besar-besaran di lingkungan kelurahan.
“Saya berharap perubahan suasana di tingkat kelurahan justru menghadirkan semangat baru. Jangan sampai ada kelesuan kerja, karena percepatan penurunan stunting adalah tugas mulia yang harus kita wujudkan bersama,” ujar Aliyah Mustika Ilham.
2. Anggaran Rp126 miliar, kolaborasi jadi kunci

Menurut Aliyah, angka tersebut harus menjadi perhatian serius. Apalagi Pemkot sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp126 miliar, ditambah dukungan program nasional dan CSR dari berbagai pihak.
“Ini menjadi perhatian serius. Dengan dukungan APBD sebesar Rp126 miliar serta hadirnya program nasional dan CSR dari berbagai pihak, seharusnya kita mampu menekan angka stunting lebih maksimal. Saya ingin TPPS menjadi forum yang menghadirkan solusi nyata,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting sejalan dengan visi Pemkot Makassar: Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan. Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui perilaku hidup sehat dan akses layanan kesehatan dasar yang inklusif.
3. Berbagai program sudah berjalan
Kepala Dinas PP&KB Makassar, Irwan Bangsawan, memaparkan sejumlah program yang kini berjalan. Mulai dari pendampingan keluarga, verifikasi keluarga berisiko stunting, Gerakan Orang Tua Asuh (Genting), hingga edukasi pra-nikah lewat Bimbingan Perkawinan (Bimwin) dan aplikasi Elsimil.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi data bantuan CSR perusahaan agar intervensi bisa lebih tepat sasaran di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Aliyah pun menutup sambutannya dengan seruan optimisme. “Mari kita buktikan bahwa Pemerintah Kota Makassar benar-benar hadir dan bekerja untuk menurunkan stunting. Bersama, kita bisa menjadikan Makassar kota bebas stunting,” tegasnya.