Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Remaja Makassar yang Pelesetkan Doa Buka Puasa Kini Jadi Tersangka

Ilustrasi kriminal (IDN Times/Arief Rahmat)

Makassar, IDN Times - Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar menetapkan tiga orang remaja sebagai tersangka terkait video viral pelesetan doa buka puasa. Tersangka diduga melakukan peninstaan agama dan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Tiga remaja masing-masing IS (16), NM (14), dan SV (15). Mereka warga Kecamatan Tallo, Makassar.

"Tiga orang sudah tersangka, pasti. Tapi ini kan persoalannya karena anak di bawah umur semua," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Heru, Selasa (19/5).

1. Kasus video viral dilaporkan oleh anggota ormas

ilustrasi Facebook (IDN Times/Sunariyah)

Polisi menangkap tiga tersangka di rumahnya masing-masing, pada Senin (18/5) malam. Penangkapan sebagai tindak lanjut atas laporan warga. 

Agus mengatakan, pelapor merupakan anggota salah satu organisasi masyarakat Islam di Makassar. Pelapor melayangkan aduan pada Minggu (17/5) lalu, saat video viral di media sosial.

Karena tersangka di bawah umur, proses hukumnya diserahkan kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar.

2. Polisi masih menyelidiki motif pembuatan video

Kantor Polrestabes Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Kata Agus, penyidik masih menyelidiki motif di balik pembuatan video. Belum dipastikan apakah mereka bermaksud lelucon atau lainnya. Agus sekaligus mengklarifikasi bahwa pelaku hanya tiga orang, bukan empat.

"Saya belum bisa memastikan apa motifnya karena pemeriksaannya belum tuntas. Pemeriksaannya (dilanjutkan) di PPA Polrestabes Makassar," ucap Agus.

Polisi menjerat para remaja putri dengan Pasal 156 KUHPidana tentang penistaan agama dan UU ITE. Tiga orang itu masih ditahan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

"Pastinya ancaman (hukuman penjara) di atas lima tahun," Agus menerangkan.

3. Tersangka IS sempat meminta maaf atas perbuatannya

Instagram

Pelaporan IS ke polisi merupakan akibat ulahnya yang diduga dengan sengaja mempelesetkan doa buka puasa. Pelesetan terekam dalam video berdurasi 11 detik yang viral di sejumlah platform media sosial, seperti Facebook dan Instagram, sejak Minggu (17/5) lalu.

Saat membaca doa buka puasa, remaja yang merekam dirinya dalam posisi berbaring itu menyisipkan kata yang bernada seksual dan sarkastis dengan dialek bahasa Makassar. Agus menyebut, rekaman video dibuat dengan tiga rekannya dari dalam kamar rumah IS.

Sejumlah akun Facebook yang sebelumnya sempat mengunggah video tersebut belakangan menghapusnya. Setelah itu, di Instagram, beredar video klarifikasi sekaligus permintaan maaf dari pembuat video.

Video permintaan maaf IS disertai antara lain diunggah akun @makassar_iinfo. Dalam video berdurasi 33 detik, IS menyatakan  tidak menyadari bahwa videonya viral dan jadi cercaan netizen. IS bahkan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dan kesalahannya.

"Dengan rasa bersalah besar, saya meminta maaf kepada seluruh umat muslim dimanapun berada dan saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya di kemudian hari," kata IS dalam video yang diunggah Senin (18/5).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us