Objek Wisata Baru Malalayang Beach Walk Manado Dikeluhkan
Malalayang Beach Walk dituding sebagai penyebab kemacetan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDNTimes - Sudah dua bulan berlalu sejak Malalayang Beach Walk, Manado, Sulawesi Utara, resmi dibuka. Infrastruktur yang memakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Rp 65,48 miliar ini menjadi objek wisata baru yang digandrungi masyarakat Kota Manado dan sekitarnya.
Hampir setiap hari Malalayang Beach Walk tak pernah sepi pengunjung, terutama di sore hari. Berada di pinggir pantai, Malalayang Beach Walk menjadi salah satu spot favorit masyarakat untuk melihat matahari terbenam atau sunset.
“Apalagi di sini ada wahana bermain, jadi cocok kalau mau bawa anak-anak ke sini. Di Manado masih sedikit tempat bermain anak-anak,” ujar salah seorang warga pendatang bernama Lestari, Kamis (8/12/2022).
Meski begitu, Malalayang Beach Walk juga tak luput dari keluhan. Letaknya yang berada di pinggir Jalan Trans Sulawesi tak jarang menyebabkan kemacetan.
Baca Juga: Pembangunan Ring Road III Manado Diprediksi Selesai Tahun 2026
1. Sopir truk keluhkan kemacetan di sepanjang Malalayang Beach Walk
Salah seorang sopir truk antar kota/kabupaten bernama Nino, mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Trans Sulawesi sepanjang Malalayang Beach Walk. Ia sering menemui pengendara yang hendak parkir di pinggir jalan, memutar arah, hingga berjalan pelan hanya untuk menikmati pemandangan.
“Kalau hari biasa seperti ini memang tidak macet, apalagi siang. Biasanya macet sore pas jam pulang kerja, mungkin mereka mau mampir ke sini. Apalagi ketika weekend, pas banyak-banyaknya pengunjung, tambah macet,” jelas Nino.
Padahal, menurut Nino Jalan Trans Sulawesi tersebut harus diutamakan kelancarannya karena berkaitan dengan pendistribusian barang. Tak jarang kendaraan besar seperti truk pengangkut barang dan bus melintas.