TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi yang Tertembak di Polsek Sirenja Mengalami Patah Bagian Rahang

Masih dirawat intensif di RS Bhayangkara Makassar

(Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes Pol Raden Hardjuno) Sahrul Ramadan / IDN Times

Makassar, IDN Times - Tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar hingga saat ini masih terus melakukan perawatan intensif terhadap Aipda Nabud Salama.

Nabud merupakan satu dari dua anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang tertembak kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar, Sabtu (9/11).

“Tadi sekitar jam 14.10 Wita, siang masuk di sini (RS Bhayangkara),” kata Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes Pol Raden Hardjuno kepada IDN Times, saat ditemui di RS Bhayangkara, malam.

1. Rahang Aipda Nabud Salama patah

Istimewa

Insiden tembakan di Polsek Sirenja, Donggala, menyebabkan kondisi luka yang diderita Nabud cukup serius. Harjuno menyebut bahwa tulang rahang Nabud patah. Akibatnya dia diharuskan untuk terus menjalani perawatan di ruang ICU RS Bhayangkara hingga jangka waktu yang belum ditentukan.

“Karena patah dari daerah rahang, makanya pernapasannya itu yang saat ini kita paling perhatikan,” ungkap Harjuno. 

Menurutnya, langkah-langkah penanganan medis lanjutan bakal tetap dilakukan. Seperti operasi untuk mengetahui ada atau tidaknya sisa proyektil peluru yang mengakibatkan rahangnya patah.

“Yang terpenting situasinya dalam keadaan terkendali dulu untuk selanjutnya dilakukan tindakan-tindakan operasi kalau memang itu diperlukan,” tuturnya.

Baca Juga: Dua Polisi Tertembak di Donggala, Rencana Dirujuk ke Makassar  

2. Ditangani dua tim dokter spesialis

Sahrul Ramadan/IDN Times

Harjuno mengatakan, telah mengutus dua tim dokter spesialis untuk langsung menangani perwira yang menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Sirenja, Kabupaten Donggala.

“Saat ini yang bersangkutan sedang ditangani oleh dokter sepesialis bedah mulut serta dokter anastesi. Kondisinya sadar dan Insya Allah segera membaik karena patahnya akan disambung,” terangnya.

3. Alasan dirujuk karena keterbatasan alat, bukan karena faktor keamanan

Sahrul Ramadan/IDN Times

Harjuno menampik jika dirujuknya Nabud karena pertimbangan kondisi keamanan pascainsiden tembakan di Polsek Sirenja. Kata Harjuno, Nabud dirujuk karena perlengkapan rumah sakit yang ada di Donggala, Sulteng masih sangat terbatas.

“Alasan dirujuk bukan karena faktor keamanan tapi di sana (Donggala) tidak ada dokter spesialis. Apa lagi, kebetulan kan Makassar merupakan pusat rujukan wilayah Timur Indonesia."

Baca Juga: Anggota Polsek Sirenja yang Tertembak Tiba di Makassar

Berita Terkini Lainnya