TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penjara di Sulteng Over Kapasitas hingga 198 Persen

Tidak semua narapidana bisa ikut program asimilasi

IDN Times/Istimewa

Palu, IDN Times - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah bakal memaksimalkan program asimilasi bagi narapidana di seluruh lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di daerahnya. Sebab lapas dan rutan di Sulteng mengalami over kapasitas.

Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Lilik Sujandi mengatakan, program asimilasi adalah proses pembinaan narapidana dari luar lapas dan rutan. Narapidana akan membaur dengan masyarakat jelang masa tahanan berakhir.

"Meskipun nantinya narapidana ini ada yang di luar, tetap dalam pengawasan," sebut Lilik, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: Dua Tahun Pascabencana, Pembangunan Huntap Palu Temui Banyak Masalah

1. Tidak semua napi mendapat program asimilasi

Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Lilik Sujandi. Foto : IDN Times/Kristina Natalia

Lilik menyebut program asimilasi hanya diberikan kepada narapidana dengan kriteria berkelakuan baik dan aktif mengikuti program pembinaan selama berada di lapas atau rutan. "Dalam aturannya, ada kriteria yang diberi program ini," kata Lilik.

Selain meningkatkan program asimilasi, narapidana juga akan dititipkan di sel tahanan milik kepolisian dan kejaksaan. Sehingga jumlah penghuni lapas dan rutan bisa ditekan.

"Bukan tidak menerima, kami tahan dulu sampai di tahapan tertentu, kami bisa menerima tahanan kepolisian maupun kejaksaan," jelasnya.

2. Lapas Kelas II A Palu mengalami over kapasitas hingga 282 persen

IDN Times/Istimewa

Merujuk pada Sistem Database Permasyarakatan, penghuni lapas dan rutan di Sulawesi Tengah mengalami over kapasitas hingga 198 persen. Dari jumlah tahanan dan napi di Sulteng 3.388, kapasitas lapas dan rutan hanya 1.711.

Dari 12 lapas, rutan dan lembaga pembinaan khusus anak di Sulawesi Tengah, Lapas Kelas II A Palu berada di urutan teratas yang mengalami over kapasitas, yakni mencapai 282 persen.

"Kita berharap dengan program-program ini bisa menekan over kapasitas di Sulteng ini," terangnya.

Baca Juga: Mengenal Potensi Gempa M 7 dan Tsunami di Morowali Sulteng

Berita Terkini Lainnya