TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapolda Sulteng Sebut Kelompok MIT Poso Melemah Pascakontak Tembak

DPO MIT Poso tersisa sembilan orang

Mantan Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso didampingi Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf, menunjuk DPO MIT Poso yang tewas di Pegunungan Andole, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Senin (1/3/2021). IDN Times/Kristina Natalia

Palu, IDN Times - Kekuatan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dikabarkan melemah setelah dua anggotanya tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Madago Raya di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin 1 Maret lalu.

Dua anggota MIT Poso yang tewas yakni Khairul alias Irul alias Aslam, warga Kabupaten Poso kelahiran Desa Kalora dan Alvin alias Mus'ab, asal Provinsi Banten. Irul adalah menantu Santoso, bekas pemimpin MIT Poso sebelum Ali Kalora. Saat kontak tembak terjadi, Irul tewas setelah bom lontong di tubuhnya meledak. Sementara Alvin tewas akibat luka tembak di bagian kepala.

Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rahkman Baso pun mengklaim saat ini kondisi kelompok MIT Poso semakin melemah. Dia menyebut, situasi ini memberi kesempatan bagi TNI/Polri untuk memburu sisa anggota MIT.

“Kami masih melakukan pengejaran karena pada saat kontak tembak, terdapat empat orang dan dua orang lolos,” kata Rakhman.

1. MIT Poso kekurangan logistik makanan dan persenjataan

Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso didampingi Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf, menunjuk DPO MIT Poso yang tewas di Pegunungan Andole, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Senin (1/3/2021). IDN Times/Kristina Natalia

Rakhman menjelaskan, salah satu alasan Kelompok MIT Poso masih bertahan hidup di hutan karena masih diberi kebutuhan makanan oleh masyarakat.

“Biasanya, MIT Poso akan melakukan teror dan memaksa warga untuk memberikan makanan,” kata Rakhman, Minggu (7/3/2021).

Saat ini, kata Rakhman, kekuatan persenjataan kelompok MIT Poso tersisa satu pucuk senjata laras panjang dan dua pucuk laras pendek. Hal itu dikatakan Rakhman setelah pihaknya menyita sejumlah barang bukti berupa 11 butir amunisi senjata laras panjang, golok, ransel, senter, baterai, dan GPS usai peristiwa kontak.

Baca Juga: Ali Kalora Cs, Ini Foto 11 DPO Teroris MIT Poso

2. Kapolda Sulteng sebut MIT Poso membagi diri menjadi dua kelompok

Tersisa sembilan DPO MIT Poso setelah Khairul alias Irul alias Alsam dan Alvin alias Mus’ab tewas. IDN Times/Kristina Natalia

Rakhman menambahkan, selama ini MIT Poso membagi diri dalam dua kelompok dengan jumlah berbeda. Kelompok pertama berjumlah tujuh orang dan kelompok kedua empat orang. Polisi menduga, Ali Kalora berada di kelompok kedua.

“Satu kelompok yang berjumlah empat orang ini dipimpin oleh Ali Kalora,” tambah Rakhman.

Baca Juga: Dua Anggota MIT Poso dan Satu Prajurit TNI Tewas saat Kontak Senjata

Berita Terkini Lainnya