TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kawasan Tambang Emas Rakyat di Suwawa Gorontalo Longsor, 1 Orang Tewas

Dua jembatan menuju lokasi pertambangan hancur

Penambang berjibaku menyeberangkan motor melewati arus sungai saat turun dari lokasi pertambangan, IDN Times/Elias

Gorontalo, IDN Times - Sejumlah titik di kawasan penambangan emas rakyat Suwawa di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mengalami longsor. Karena itu, ratusan penambang menyelamatkan diri dengan menjauhi lokasi tersebut. 

Longsor di Suwawa dipicu hujan deras yang mengguyur lokasi tambang sejak Kamis, 2 Juli 2020 hingga Jumat, 3 Juli 2020 kemarin. "Hujan kemarin itu satu hari full, sampai longsor di tambang itu," ujar Semu Nusi (57) salah seorang kijang (jasa angkat bongkahan batu mulia) di tambang Suwawa yang baru saja turun dari lokasi tambang, Sabtu (4/7/2020) sore.

Bahkan, beberapa penambang yang tengah melakukan penggalian mencari logam mulia pun mengurungkan niat untuk melanjutkan proses penambangan. Mengingat intensitas hujan masih tinggi dan tidak memungkinkan lagi untuk melakukan penambangan.

Petambangan rakyat di Kecamatan Suwawa Timur merupakan pertambangan yang berbatasan dengan lokasi pertambangan milik PT Gorontalo Minerals dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bogani Nani Watanabe (TNBNW).

1. Hujan deras sebabkan banjir dan putusnya akses jalan di Desa Tulabolo

IDN Times/Elias

Semu merupakan warga Desa Batulayar, Kecamatan Bongomeme. Ia juga telah menjalani profesi kijang di tambang rakyat Suwawa sejak 1994 hingga saat ini. Jalur untuk keluar dari kawasan tambang longsor, menurut pria tiga anak itu, sangat sulit sebab harus melewati dua jembatan putus di Desa Tulabolo. Jembatan itu merupakan satu-satunya akses dari lokasi tambang dan juga menuju Kecamatan Pinogu yang menjadi daerah enclave atau daerah kantong hutan TNBNW.

"Alah putus lagi itu jembatan? bayar lagi itu? baru bagaimana kita mau lewat, so tidak ada doi (uang) lagi ini" katanya terkejut saat mendapati jembatan kedua yang harus ia lewati telah hancur.

Untuk diketahui, dua jembatan tersebut putus akibat diterjang banjir Sungai Tulabolo atau anakan sungai yang mengalir ke Sungai Bone. Banjir Sungai Tulabolo juga turut mendukung meluapnya Sungai Bone dari hulu sungai dan menyebabkan terendamnya beberapa desa di Bone Bolango dan Kelurahan di Kota Gorontalo pada Jumat kemarin.

Menurut pengakuan warga Desa Tulabolo yang enggan menyebutkan namanya, dua jembatan di desa itu roboh akibat hujan deras serta tanah longsor di tambang rakyat Suwawa.

Baca Juga: Sungai Bone di Kota Gorontalo Meluap Lagi, 4.141 Orang Terdampak 

2. Longsor tewaskan 1 penambang asal Sulawesi Tengah

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Semu juga mengatakan bahwa longsor yang terjadi di pertambangan itu menyebabkan 1 penambang asal Sulawesi Tengah tewas tertimbun longsoran tanah.

"Dia itu katanya mau kasih bangun temannya di basecamp (penambang). Cuma setelah kasih bangun teman malah dia yang tidak bisa lari," singkat Semu menerangkan kepada IDN Times.

Korban tewas itu bernama Oka (25). Korban ditemukan di titik bor 18 pada Sabtu pagi dan dievakuasi oleh sesama penambang. Selain menewaskan Oka, beberapa penambang pun turut terluka akibat longsoran.

Baca Juga: Gubernur Sebut Pembangunan Waduk Jadi Solusi Atasi Banjir di Gorontalo

Berita Terkini Lainnya