TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bupati Gorontalo Sebut Danau Limboto Sumber Bakteri Antraks

Ternak harus rutin divaksinasi

Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo, IDN Times/Elias

Gorontalo, IDN Times - Kejadian kasus antraks di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, terjadi setiap tahun. Kondisi itu menjadi kendala dan tantangan bagi daerah yang telah mencanangkan diri sebagai lumbung ternak.

Baru-baru ini, kasus antraks di Gorontalo menimpa 24 warga Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat. Korban diketahui mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi antraks. Menurut data Dinas Kesehatan setempat, di desa itu ada sembilan sapi dan satu kambing yang mati mendadak.

“Memang salah satu problem kita adalah antraks ini. Memang tiga tahun terakhir antraks berkembang di Gorontalo karena kita berada di sekitar Danau Limboto dan ternyata sumbernya ada disana,” ujar Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo mengunjungi Desa Daenaa, Jumat (12/6).

Baca Juga: 24 Orang di Gorontalo Terinfeksi Bakteri Antraks Kulit

1. Warga harus melapor jika ada kematian sapi yang mendadak

Seorang pekerja memerah susu di peternakan milik Surinder Singh di Kota Medan. Omzet penjualan susu menurun sejak pandemik corona (IDN Times/Prayugo Utomo)

Nelson mengingatkan masyarakat agar responsif terhadap kasus antraks. Warga yang menemukan kematian sapi secara mendadak harus melapor kepada pemerintah setempat agar ditangani secara lebih lanjut. Nelson mengungkapkan pentingnya kesadaran masyarakat, khususnya bagi peternak hewan.

“Yang paling penting sekarang kesadaran masyarakat untuk melaporkan,” tutur Nelson

Ia juga mengatakan, warga Daenaan yang terinfeksi antraks saat ini kondisinya sudah membaik. Sebab tenaga medis segera melakukan penanganan dan memberikan antibiotik kepada mereka.

2. Peternak diimbau untuk memberikan vaksin bagi ternaknya

Ilustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Nelson mengatakan, warga peternak sapi di Desa Daenaa harus sesering mungkin melakukan vaksinasi bagi ternaknya. Upaya ini untuk mencegah ternak dari bakteri antraks. Apalagi, kata Bupati, di Desa Daenaa terdapat kurang lebih seribu ekor sapi sehingga pemberian vaksin sangat penting.

“Ini yang divaksin kurang lebih baru 50 ekor sapi kalau tidak salah,” tutur Nelson.

Ia pun meminta agar petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan, Kabupaten Gorontalo untuk lebih rutin memberikan vaksin bagi ternak-ternak sapi milik warga.

“Kalau ada kasus (antraks) seperti ini jangan langsung dipotong. Kita ini mau hidup, biar sapi mati kita rugi tapi kita tidak tertular (antraks),” ucapnya.

Baca Juga: Cerita Korban Banjir Gorontalo: Maling Nekat Bobol Rumah Terendam Air

Berita Terkini Lainnya