TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dianggap Remehkan Wabah COVID-19, Menkes Terawan Didesak Mundur

Sejumlah langkah Menkes rupanya mendapat sorotan

Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 27 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Makassar, IDN Times - Beberapa LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil mendesak agar Presiden Joko "Jokowi" Widodo segera mencopot Terawan Agus Putranto dari jabatan sebagai Menteri Kesehatan.

Dalam keterangan pers pada hari Selasa (17/3), mereka mengecam Menkes Terawan lantaran dianggap menunjukkan sikap pongah, menganggap enteng dan anti-sains yang berimbas pada hilangnya kewaspadaan. Alhasil, kepemimpinan yang peka krisis, tanggap dan efektif dianggap telah hilang dari lingkungan Istana.

"Sejak awal di Januari/Februari, virus Corona mulai merebak di negara lain (China, Korea Selatan), dan mulai masuk ke negara tetangga (Thailand, Singapura), sikap Menkes itu meremehkan dan cenderung tidak berbasis bukti ilmiah. Misal dengan menyarankan banyak berdoa," ungkap narahubung Koalisi Masyarakat Sipil, Ricky Gunawan, saat dihubungi IDN Times pada Rabu (18/3) malam.

1. Salah satu sorotan publik adalah Menkes Terawan menggelar acara publik alih-alih ikut menerapkan social distancing

ANTARA FOTO/Humas Kementerian Kesehatan

Koalisi Masyarakat Sipil dalam keterangan persnya turut merinci beberapa sorotan atas kebijakan Menkes Terawan sejak strain baru Corona tersebut mulai masuk ke Indonesia. Pertama, pernyataan bahwa pasien bisa sembuh berkat daya imunitas tubuh.

Kedua, ia dianggap gagal melakukan koordinasi dengan pihak RS rujukan agar sigap melakukan pemeriksaan dan penanganan COVID-19. Mulai dari memastikan adanya anggaran dan alat, menjaga mutu/kualitas kerja tenaga medis, tenaga administrasi serta pusat data-informasi di rumah sakit.

Ketiga, Litbangkes Jakarta disebut "memonopoli" pemeriksaan sampel pasien terduga COVID-19 sehingga respons terhadap tanggap darurat turut melambat. Dan terakhir, nekat menggelar acara bersifat publik alih-alih menerapkan social distancing.

2. Menkes Terawan pun disebut belum bisa memberi jawaban meyakinkan atas kesiapan tenaga medis menangani penyebaran COVID-19

ANTARA FOTO/Adiyta Pradana Putra

"Yang paling mengherankan adalah imbauan Presiden Jokowi, yang adalah atasannya langsung, untuk social distancing itu dia hiraukan dengan menggelar seremoni publik. Saya rasa harusnya Presiden Jokowi tersinggung ya ketika anak buahnya sendiri malah menggelar acara publik dan bukannya mempraktekkan social distancing," lanjut Ricky.

Selain itu, Menkes disebutnya tak bisa memberi jawaban yang jelas, meyakinkan, dan kredibel tentang solusi atas tenaga kesehatan yang jumlahnya terbatas, kesiapan dan kualitas rumah sakit untuk menampung pasien COVID-19, protokol di lapangan berjalan dengan efektif atau tidak, dan sebagainya.

"Sekarang ketika mulai ada korbannya di Indonesia, dan WHO nyatakan (COVID-19) sebagai pandemi, Menkes juga tidak tunjukkan kepekaan terhadap krisis. Tawaran bantuan negara lain, dia kesampingkan," tambah sosok yang juga menjabat sebagai Direktur LBH Masyarakat tersebut.

Berita Terkini Lainnya