Kopassus Latihan Anti Teror Bersama Black Berret 707 Korsel
Bagian dari tugas Operasi Militer Selain Perang Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat mengirimkan 20 prajurit terbaiknya untuk menjalani latihan bersama di Korea Selatan. Prajurit dari pasukan baret merah Kopassus itu berlatih bersama pasukan khusus 707 Korea Selatan.
Di bawah pimpinan Mayor Inf Rommy Aditya dibantu Interpreter Mayor Kav Ronald Tampubolon para prajurit Kopassus berlatih sejak tanggal 31 Oktober sampai 10 November lalu. Mayor Kav Ronald mengatakan, pelatihan kali ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya karena dilaksanakan setelah melewati masa pandemik. Latihan bahkan sempat terhenti karena adanya tembakan misil dari Korea Utara.
"Latihan Bersama yang menjunjung kesetaraan antar negara ini dilaksanakan dengan fokus latihan anti teror yang merupakan bagian dari tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) Indonesia," ucap Mayor Kav Ronald, dalam keterangannya yang dikutip, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Profil Kopassus, Pasukan Elite Baret Merah Kebanggaan TNI AD
1. Latihan berlangsung dua pekan di Gwangju, Korsel
Selama dua minggu, pasukan Kopassus dan pasukan khusus 707 berlatih bersama di site 47 daerah latihan anti teror nasional yang terletak di kota Gwangju, Korsel. Materi latihan antara lain rapling, menembak CMMS (Combat Marksmanship), CQB (Close Quarter Battle), dan materi FTX (Field Training Exercise) yang merupakan latihan puncak yang sudah menggabungkan semua materi.
Selain itu para peserta latihan juga dikenalkan dengan senjata baik laras panjang dan pistol yang digunakan oleh pasukan khusus 707 Korea Selatan. Para peserta latihan juga berkesempatan mengunjungi Markas ROK SWC (Special Warfare Command) yang terletak di kota Icheon. Di sana para peserta latihan bertemu dengan Komandan ROK SWC dan melaksanakan latihan Wind Tunnel.