5 Renungan untukmu yang Beranggapan Self-care Berarti Memanjakan Diri

Mendengar kata ‘self-care’, banyak dari kita yang pasti berpikir bahwa itu berarti melakukan sesuatu yang membuat hati senang. Tidak salah, sih, tapi tidak sepenuhnya benar juga. Terlalu dangkal bila kamu memaknai perawatan diri sebagai tindakan menyenangkan dan memanjakan diri sendiri.
Jauh dari pada itu, melakukan self-care berarti mau bersikap asertif, bahkan disiplin ke diri sendiri. Tidak selalu nyaman dan enak, tapi justru itulah caramu merawat diri sejati. Mengapa demikian? Lima penjelasan di bawah bisa dijadikan bahan renungan agar kamu tidak salah mengartikan self-care.
1. Merawat diri berarti selalu mengejar pertumbuhan

Tidak ada yang enak dengan diasah dan diperluas kapasitasnya. Layaknya karet yang sedang ditarik agar lebih longgar, begitu pun dengan dirimu. Untuk bisa bertumbuh, kamu harus terlebih dulu di-‘stretch’, yang kadang terasa menyakitkan.
Namun, ingatlah bahwa tujuan dari merawat diri sendiri adalah memperluas kapasitas dan membuta dirimu bertumbuh. Kamu tidak lagi menjadi pribadi yang stagnan dan tetap sama, melainkan selalu mengejar versi diri yang lebih baik.
2. Ada perbedaan antara merawat diri dan menghindar

Banyak orang berpikir self-care berarti menghindari aktivitas berat dan melakukan apa pun yang membuat hatimu senang—entah scroll HP seharian, main game, atau makan makanan favoritmu sampai puas. Seolah self-care berarti menghindar dari rutinitas yang menjemukan. Jelas pemikiran itu jelas keliru besar.
Self-care adalah merawat diri, berarti kamu mau untuk menghadapi dan melakukan hal-hal yang sebelumnya kamu hindari karena kamu tahu hal tersebut baik bagimu. Seperti, bersih-bersih rumah, olahraga, makan makanan sehat. Kelihatannya memang tidak mengasyikkan, tapi hal tersebut bemanfaat bagi fisik dan mental.
3. Self-care berarti beristirahat sembari mempersiapkan diri

Tentu self-care tidak melulu tentang kerja, kerja, kerja. Ada kalanya kamu beristirahat, melakukan hobi, scroll HP untuk cari hiburan. Tapi hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan diri bisa lebih baik di masa yang akan datang, bukan untuk menghindari sesuatu.
Nah, sekarang coba evaluasi diri sendiri. Apa selama ini kamu berdalih melakukan self-care, padahal sedang menghindar dari tantangan dan masalah di depan? Kalau seperti itu bukan merawat diri, malah tanpa disadari kamu menyabotase dirimu sendiri.
4. Sayang ke diri sendiri berarti membangun disiplin

Kalau kamu sungguh-sungguh sayang pada dirimu, pasti kamu ingin dirimu bertumbuh—entah dalam fisik, mental, atau rohani. Itulah mengapa, kamu menerapkan kedisiplinan untuk dirimu. Entah disiplin berolahraga, menulis jurnal, belajar, dan lain-lain.
Setidak enak apa pun, kamu lebih mengedepankan tujuan jangka panjang dibanding rasa senang sementara. Ini karena, kamu punya visi dan tujuan yang jelas akan jadi seperti apa dirimu di masa depan. Kamu mengejar tujuan itu bukan dengan stres dan tekanan, melainkan ketekunan dan kedisiplinan.
5. Dengan memanjakan diri, kamu tidak akan kemana-mana

Memang rasanya enak untuk sekadar melakukan apa yang kamu suka seharian. Namun pertanyaannya, apa itu akan membuatmu bertumbuh? Apa itu akan membuatmu lebih dewasa? Kalau tidak, maka untuk apa diteruskan?
Namanya mimpi dan tujuan, pasti butuh pengorbanan. Mungkin sekarang terasa sulit dan tidak enak, tapi percaya deh, kapasitas dirimu akan diperlebar. Ingat, self-care bukan tentang melakukan yang enak, melainkan apa yang benar.
Self-care adalah manifestasi menyayangi diri sendiri. Tetapi, menyayangi tidak melulu menuruti kemauan diri. Justru karena sayang, kamu melakukan apa yang benar dan berdampak baik untuk dirimu.