4 Perubahan Emosional yang Terjadi Saat Inner Child-mu Mulai Pulih

Inner child dapat diartikan sebagai bagian dari tubuh kita yang mewakili perasaan maupun kebutuhan sebagai anak kecil yang sering kali terpendam hingga dewasa. Beberapa diantaranya adalah perasaan takut, kecewa, bingung atau bahkan luka emosional yang belum sempat terselesaikan. Faktanya, luka maupun trauma di masa kecil yang belum cepat sembuh dapat mempengaruhi masalah emosional saat dewasa nanti.
Proses penyembuhan energi memang bukan hal yang mudah. Proses tersebut harus melibatkan pemahaman terhadap perasaan pada masa kecil untuk melepaskan luka emosional yang tertinggal. Kamu bisa dikatakan sudah berdamai dengan inner child jika sudah mengalami empat tanda berikut ini.
1. Kamu mulai berani membangun batasan tanpa rasa takut

Jika sudah mulai berani membangun batasan dengan keluarga tanpa rasa takut, bisa jadi ini adalah salah satu tanda bahwa kamu dalam sudah dalam proses penyembuhan inner child. Kamu sudah mulai paham akan kebutuhan serta perasaanmu sendiri. Menjaga batas bukan berarti menjauh, namun salah satu cara untuk melindungi diri secara emosional.
Tidak perlu merasa takut karena akan mengecewakan orang lain, karena menjaga kesehatanmu justru adalah hal yang lebih penting. Dengan menjaga batasan sehat, artinya kamu telah memberi ruang untuk bebas dari pola tidak sehat di masa lalu yang mengendalikan perasaanmu. Kamu berhak untuk menetapkan batasan demi kedamaian diri sendiri.
2. Kamu tidak ingin balas dendam, hanya ingin berdamai

Luka di masa kecil sering kali membuat sebagian anak merasa marah. Luka ini kemudian yang memicu rasa benci dan ingin membalasnya untuk mendapatkan keadilan. Namun, seiring berjalannya waktu kamu justru menyadari jika dendam tidak akan menyembuhkan luka.
Perlahan kamu lebih memilih melepaskan emosi tersebut dan berdamai dengan keadaan. Bukan berarti kalah, justru kamu hebat karena sudah legowo untuk hidup yang lebih damai. Sebab, ketenangan batin jauh lebih berharga meskipun kamu harus melepaskan harap untuk mendapatkan keadilan dari orang yang melukaimu.
3. Kamu berhenti mengharapkan mereka mengerti lukamu

Tidak semua orang mengerti akan luka yang kamu rasakan. Sekalipun hubunganmu begitu erat dengan orang tua, namun mereka tidak sepenuhnya mengerti luka yang kamu bawa hingga dewasa. Mereka memang selalu mencintaimu, hanya saja kasih sayangnya mereka tunjukkan dengan cara yang tidak kamu butuhkan.
Fakta ini perlahan akan membuatmu belajar untuk menerima kenyataan. Berhenti berharap jika mereka akan memahami setiap detail rasa sakit yang kamu alami. Perlahan kamu sadar, bahwa sembuh adalah perjalanan diri tanpa harus menunggu validasi. Menyembuhkan luka dengan mengasihi diri tanpa perlu menjelaskan apa yang telah terjadi.
4. Kamu mampu mengenang masa lalu tanpa terjebak di dalamnya

Jika dulu masa lalu sering kali menjadi bayangan yang mengikutimu, sekarang kamu bisa melihat masa lalu dengan perspektif yang lebih jernih. Kamu mulai sadar jika hal tersebut adalah bagian dari hidup. Luka tersebut memang tidak bisa berubah, namun berhasil untuk membentuk siapa dirimu hari ini.
Kamu telah berhasil memaafkan diri sendiri dan menerima bahwa hidup memang diciptakan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Hal ini akan memberimu kekuatan untuk lebih percaya diri melangkah ke depan tanpa rasa takut. Kamu tidak melupakannya, hanya saja mengenang tanpa ikut terjebak di dalamnya.
Menyembuhkan luka lama bukanlah perjalanan yang singkat. Meskipun memiliki inner child yang penuh luka, jangan takut melepaskan beban dan memberi ruang dirimu untuk sembuh. Kamu kayak mendapatkan kedamaian tanpa peduli seberapa besar luka yang kamu alami di masa kecil.