Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lepas Single "Moonlight", KIKO/O Bicara Harapan di Situasi Sulit

Penyanyi solo yang berbasis di Surabaya-Makassar, KIKO/O. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Solois KIKO/O (dibaca : Kiko) menjadi anggota terbaru Riuh Records, label musik yang berbasis di Kota Makassar. Ini ditandai dengan dilepasnya single debut berjudul Moonlight pada Jumat pekan lalu (10/2/2023).

Warna musik pop-RnB-soul yang diusungnya sangat kental dalam lagu berdurasi tiga setengah menit tersebut. Penyanyi dan penulis lagu asal Surabaya tersebut bahkan menunjukkan range vokalnya, menambah dalam Moonlight yang ternyata sarat makna religiusitas.

1. Moonlight jadi rilisan perdana KIKO/O bersama Riuh Records

Ditulis sendiri oleh KIKO/O, Moonlight disebut sebagai sebuah analogi keberadaan sesuatu yang menyinari di kala kelam dan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Moonlight juga disebut bisa mengarah ke objek apapun yang menjadi penolong selama kita sulit atau sedang berada di fase sejenisnya.

"Lagu ini based on pengalaman pribadi saya. Namun, Moonlight di sini ketika sudah sampai di telinga pendengar, saya ingin mereka memaknai makna Moonlight sesuai pengalaman mereka masing-masing," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Minggu (12/2/2023).

2. Berasal dari pengalaman personalnya saat didera situasi kalut

Penyanyi solo KIKO/O saat tampil di Prolog Fest 2021, November 2021. (Instagram.com/prologfest)

Selain itu, Moonlight juga terasa sangat personal. Pemilik nama lengkap Resky Amalia Ningsih tersebut bercerita bahwa lirik lagu Moonlight mulai disusun pada tahun 2021, saat ia sedang berada dalam situasi kalut. Saat itu, menulis jadi pelampiasan rasa sesaknya dari sejumlah masalah.

"Ketika semua masalah datang di saat yang bersamaan. Dimana keadaan itu mengharuskan saya mau tidak mau belajar mentranslate kalau ini semua terjadi pasti karena kehendak-Nya. Belajar ikhlas, belajar mengontrol diri dan pikiran, ya basically early 20's problems," jelasnya.

3. Proses rekaman berlangsung di Kota Makassar dan Kabupaten Bone

Penyanyi solo KIKO/O saat tampil di Substreet Fest, Juli 2022. (Instagram.com/ki.koo)

Singkat cerita, proses rekaman di dua tempat yakni daerah terpencil Kabupaten Bone serta Prolog Studio (Kota Makassar). Sesi recording di Bone sendiri sangat berkesan bagi KIKO/O karena hanya berlangsung selama tiga hari, dan minim distraksi dari luar karena sulitnya jaringan telekomunikasi.

Bertindak sebagai produser adalah Juang Manyala (Prolog Studio), dengan musik yang dikerjakan oleh KIKO/O bersama Kevin Gonsaga (Loka') yang menggarap keyboard dan synthetizer. Sementara itu, proses mixing-mastering dibantu oleh Stephan Santoso (Musikimia).

Moonlight jadi pembuka diskografi KIKO/O bersama Riuh Records. Ia menyebut masih akan ada beberapa lagu baru yang segera dilepas. Patut ditunggu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ach. Hidayat Alsair
Aan Pranata
Ach. Hidayat Alsair
EditorAch. Hidayat Alsair
Follow Us