Dilarang Puasa, Ini Amalan yang Dianjurkan pada Hari Tasyriq

Perbanyak membaca doa sapu jagat

Setelah hari raya Idul Adha, ada tiga hari tasyriq pada bulan Zulhijjah. Masing-masing pada 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Pada hari tersebut, kita dilarang berpuasa. 

Sesuai hadis riwayat Muslim nomor 1142:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Menurut Imam Nawawi, dalil itu menunjukkan kita sama sekali tidak boleh berpuasa pada hari tasyriq. Meski tidak boleh berpuasa, ada sejumlah amalan yang dianjurkan pada hari-hari tersebut. Simak penjelasannya.

Baca Juga: Resep Sop Konro Khas Makassar, Sajian Lezat di Hari Raya Idul Adha

1. Perbanyak zikir seperti takbir

Dilarang Puasa, Ini Amalan yang Dianjurkan pada Hari Tasyriqpinterest/@kawaiiPic

Dikutip dari muslim.or.id, terdapat sejumlah amalan utama untuk dikerjakan pada hari-hari tasyriq. Di antaranya, kita masih diperintahkan untuk memperbanyak dzikir semisal takbir.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.” (QS. Al Baqarah: 203).

Ibnu ‘Umar dan ulama lainnya mengatakan bahwa ayyamul ma’dudat adalah tiga hari tasyriq. Ini menunjukkan adanya perintah berzikir di hari-hari tasyriq.

2. Ini zikir yang diperintahkan pada hari-hari tasyriq

Dilarang Puasa, Ini Amalan yang Dianjurkan pada Hari TasyriqUnsplash/rawpixel

Berikut ini perintah zikir di hari-hari tasyriq.

  1. Berzikir kepada Allah dengan bertakbir muqoyyad yaitu setelah selesai menunaikan salat wajib. Ini disyariatkan hingga akhir hari tasyriq sebagaimana pendapat mayoritas ulama.
  2. Membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir ketika menyembelih qurban. Dan waktu menyembelih kurban adalah sampai akhir hari tasyriq (13 Dzulhijah) sebagaimana Imam Syafi’i dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad. Namun mayoritas sahabat berpendapat bahwa waktu menyembelih qurban hanya tiga hari yaitu hari Idul Adha dan dua hari tasyriq setelahnya (11 dan 12 Dzulhijah).
  3. Berzikir memuji Allah Ta’ala ketika makan dan minum. Yang disyari’atkan ketika memulai makan dan minum adalah dengan menyebut nama Allah (bismillah) dan mengakhirinya dengan menyebut alhamdulillah.
  4. Berzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari tasyriq. Dan amalan ini khusus untuk orang yang berhaji.
  5. Berzikir pada Allah secara mutlak karena kita dianjurkan memperbanyak zikir di hari-hari tasyriq. Sebagaimana ‘Umar ketika itu pernah berzikir di Mina di kemahnya, lalu orang-orang mendengar. Mereka pun bertakbir dan Mina akhirnya penuh dengan takbir.
  6.  

Allah Ta’ala berfirman:

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Baqarah: 200-201)

3. Dianjurkan memperbanyak doa sapu jagat

Dilarang Puasa, Ini Amalan yang Dianjurkan pada Hari TasyriqIlustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari ayat terakhir yang disebutkan di atas, para ulama menganjurkan membaca do’a: “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” di hari-hari tasyriq.

Do’a sapu jagad ini terkumpul di dalamnya seluruh kebaikan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a sapu jagad ini. Anas bin Malik mengatakan,

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar”

Yang artinya: "Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka).” (HR. Bukhari no. 2389 dan Muslim no. 2690)

Di dalam do’a telah terkumpul kebaikan di dunia dan akhirat. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Kebaikan di dunia adalah ilmu dan ibadah. Kebaikan di akhirat adalah surga.” Dan do’a juga termasuk dzikir, bahkan do’a termasuk dzikir yang paling utama.

Baca Juga: Gagal Kurban Tahun ini? Begini Tips Menabung Biar Tahun Depan Jos!

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya