5 Alasan Kenapa Kita Sering Auto Scroll Media Sosial, Ini Penyebabnya!

Pernah gak, kamu lagi buka media sosial sebentar, tiba-tiba sadar udah scroll selama berjam-jam? Niatnya cuma mau cek notifikasi, eh tahu-tahu udah tengah malam. Fenomena ini dikenal dengan istilah "doom scrolling" dan ternyata banyak dialami oleh orang-orang.
Dari sisi psikologi dan neurosains, ada beberapa alasan kenapa kita bisa terjebak dalam kebiasaan ini. Nah, biar kamu lebih paham, yuk simak lima alasan kenapa kita sering keasyikan scroll media sosial berikut ini!
1. Pelepasan dopamin yang menciptakan rasa ketagihan

Setiap kali menemukan konten yang seru atau menghibur, otakmu melepaskan dopamin. Hormon ini menciptakan rasa senang sekaligus dorongan untuk terus mencari sensasi serupa.
Sifat timeline media sosial yang tidak bisa ditebak, mirip seperti mesin slot di kasino, membuat otak terus penasaran. Kita merasa perlu scroll lagi dan lagi, berharap menemukan konten yang lebih menarik. Gak heran kalau akhirnya lupa waktu!
2. Kecemasan akan ketinggalan informasi (FOMO)

Fear of Missing Out (FOMO) adalah rasa takut ketinggalan sesuatu yang dianggap penting atau menarik. Perasaan ini bikin kita terus mengecek media sosial, takut ada tren atau berita viral yang terlewatkan.
Bahkan ketika tidak ada notifikasi, FOMO bisa memicu kamu untuk tetap buka aplikasi dan scroll tanpa tujuan. Akibatnya, waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk hal produktif malah habis untuk hal yang kurang penting.
3. Pelarian dari kenyataan dan penghindaran tugas

Scrolling di media sosial sering jadi pelarian saat merasa stres atau ingin menghindari tanggung jawab. Aktivitas ini memberikan distraksi instan, meski sebenarnya tidak menyelesaikan masalah apa pun.
Otak cenderung memilih aktivitas yang memberikan reward cepat, seperti scrolling, dibandingkan menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan usaha lebih. Jadi, kalau kamu merasa makin sering scroll saat ada deadline, mungkin ini salah satu alasannya.
4. Algoritma yang dirancang untuk menciptakan kecanduan

Platform media sosial gak dirancang sembarangan. Algoritma canggihnya terus mempelajari kebiasaanmu, seperti konten yang sering dilihat atau di-like. Hasilnya, mereka akan menyajikan konten serupa untuk membuatmu betah di aplikasi.
Ditambah fitur infinite scroll, media sosial menciptakan rabbit hole yang sulit dihindari. Semakin lama kamu scroll, semakin akurat algoritma dalam menampilkan konten favoritmu. Ini seperti jebakan yang bikin kamu semakin ketagihan!
5. Kebutuhan akan validasi dan koneksi sosial

Sebagai makhluk sosial, manusia punya kebutuhan dasar untuk merasa diterima dan terhubung. Media sosial menawarkan cara instan untuk memenuhi kebutuhan ini melalui likes, komentar, atau interaksi lainnya.
Setiap notifikasi baru memberikan rasa dihargai, yang akhirnya membuat kita terus mencari validasi lebih. Bahkan jika hanya melihat kehidupan orang lain, rasa terhubung itu tetap ada, meskipun hanya di dunia maya.
Nah, sekarang kamu tahu kan, kenapa sering auto scroll media sosial? Memahami penyebabnya bisa jadi langkah awal untuk mengontrol kebiasaan ini. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, coba mulai mengatur batas waktu bermain sosmed dengan melakukan digital detox.
Sumber referensi:
- https://uxdesign.cc/why-the-infinite-scroll-is-so-addictive-9928367019c5?gi=091b92d85981
- https://edu.gcfglobal.org/en/digital-media-literacy/why-we-cant-stop-scrolling/1/
- https://www.newportinstitute.com/resources/mental-health/zombie_scrolling/
- https://hbr.org/2022/01/the-psychology-of-your-scrolling-addiction