Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Strategi Efektif untuk Melakukan Self Disclosure yang Sehat

ilustrasi cewek berdua (pexels.com/August de Richelieu)
ilustrasi cewek berdua (pexels.com/August de Richelieu)
Intinya sih...
  • Menentukan tujuan sebelum melakukan self disclosure, apakah untuk membangun kedekatan, mencari dukungan, atau sekadar berbagi pengalaman.
  • Pilih waktu dan tempat yang nyaman untuk melakukan self-disclosure sesuai keinginanmu dan lawan bicara.
  • Mulailah dengan topik yang ringan terlebih dahulu sebelum beranjak ke topik yang lebih mendalam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Self disclosure, atau pengungkapan diri merupakan aspek penting dalam membangun hubungan yang kuat dan saling percaya. Namun, melakukannya dengan cara yang sehat dan tepat membutuhkan keterampilan dan pertimbangan yang cermat. Di dunia yang semakim terhubung ini, di mana batasan antara publik dan pribadi sering kali kabur, mengetahui bagaimana dan kapan untuk berbagi informasi tentang diri kita menjadi sangat krusial.

Artikel ini akan membahas lima strategi efektif yang dapat membantumu melakukan self disclosure dengan cara yang bermanfaat, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi hubunganmu dengan orang lain. Berikut adalah lima strategi efektif untuk melakukan self disclosure yang sehat.

1. Tentukan tujuanmu

ilustrasi mengobrol berdua (pexels.com/fauxels)
ilustrasi mengobrol berdua (pexels.com/fauxels)

Keinginan untuk bisa terbuka pada orang lain mengenai diri sendiri merupakan langkah yang baik untuk membangun hubungan yang sehat. Sebab kepercayaan terbentuk dari sikap saling terbuka. Tentukan tujuanmu saat ingin terbuka pada orang lain mengenai hal pribadi.

Sebelum membagikan informasi pribadi, tanyakan pada diri sendiri apa tujuan dari self disclosure tersebut. Apakah dirimu ingin membangun kedekatan, mencari dukungan, atau sekadar berbagi pengalaman? Memahami tujuanmu akan membantumu mengarahkan percakapan dengan lebih baik.

2. Pilih waktu dan tempat yang tepat

Ilustrasi wanita berbincang (pexels.com/ Ketut Subiyanto)
Ilustrasi wanita berbincang (pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Tak hanya tentang apa yang dibahas ketika ingin terbuka mengenai hal yang bersifat pribadi. Dalam membangun hubungan yang sehat, perlu juga memilih waktu dan tempat yang tepat untuk mulai menerapkan self disclosure. Sebab jika semarang melakukannya tidak akan efektif proses self disclosure dengan orang lain.

Pilihlah waktu dan tempat yang nyaman dan aman untuk melakukan self-disclosure sesuai keinginamu dan lawan bicara. Lingkungan yang tenang dan tidak terganggu akan membantu menciptakan suasana yang mendukung untuk berbagi informasi pribadi.

3. Mulailah dengan informasi yang ringan

Ilustrasi berbincang (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi berbincang (pexels.com/RDNE Stock project)

Memulai melakukan self disclosure butuh tahapan yang tepat agar tidak salah dalam melangkah. Tentunya ini hal yang sangat perlu diperhatikan agar bisa berhasil dalam proses self-disclosure. Kamu bisa memulainya dengan topik yang ringan terlebih dahulu.

Cobalah untuk memulai dengan informasi yang tidak terlalu sensitif. Pilih topik yang tidak terlalu berat seperti membicarakan hobi atau hal-hal yang disenangi. Ini akan membantu kepercayaan sebelum beranjak ke topik yang lebih mendalam.

4. Perhatikan respons lawan bicara

ilustrasi berdua (pexels.com/Jack Sparrow)
ilustrasi berdua (pexels.com/Jack Sparrow)

Saat dirimu melakukan self-disclosure, pentng untuk memperhatikan reaksi dan respons lawan bicara. Ini merupakan langkah untuk menilai lawan bicara. Maka saat mulai melakukan self disclosure tetap terapkan self control supaya tidak berlebihan dalam menceritakan diri sendiri.

Perhatikan Jika mereka menunjukkan minat dan empati, dirimu dapat melanjutkan. Namun, jika mereka tampak tidak nyaman, pertimbangkan untuk menghentikan pembicaraan atau mengalihkan topik.

5. Tetapkan batasan

ilustrasi dua cewek (pexels.com/ Tim Douglas)
ilustrasi dua cewek (pexels.com/ Tim Douglas)

Meskipun kamu sangat antusias membicarakan diri sendiri pada orang lain, tentu saja kamu juga harus tetap bisa mengendalikan diri. Tetapkan batasan ketika kamu sedang berinteraksi membicarakan dirimu sendiri. Jangan sampai dirimu malah membicarakan hal-hal yang terlalu penting di awal.

Inilah alasan penting untuk menetapkan batasan pada apa yang kamu sampaikan. Dirimu tidak harus berbagi segala hal tentang dirimu. Pahami batasanmu dan jaga keseimbangan antara keterbukaan dan privasi.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, dirimu dapat melakukan self disclosure dengan cara yang sehat dan produktif, membangun hubungan yang lebih dalam dan saling percaya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us