5 Level Minimal Penguasaan Bahasa Asing agar Bisa Kerja di Luar Negeri

- Bekerja di luar negeri memerlukan penguasaan bahasa asing sesuai standar negara dan jenis pekerjaan
- Level dasar cukup untuk pekerjaan teknis, namun kemampuan bahasa menengah diperlukan untuk komunikasi dengan pelanggan atau pasien
- Pekerjaan kantoran atau profesional memerlukan penguasaan bahasa tingkat tinggi, sementara behasa ganda menjadi nilai plus besar
Bekerja di luar negeri itu impian banyak orang, apalagi kalau lihat gaji yang lebih besar dan peluang karier yang lebih menjanjikan. Tapi ada satu hal yang sering diremehkan yakni kemampuan bahasa asing. Banyak yang berpikir asal bisa bahasa Inggris atau mengerti sedikit bahasa lokal sudah cukup, padahal tiap negara punya standar yang beda.
Perusahaan luar negeri juga gak sembarangan menerima pekerja asing kalau kemampuan bahasanya belum memenuhi syarat. Kalau komunikasi aja susah, gimana mau kerja dengan lancar?Di beberapa negara, ada tes resmi buat ngukur kemampuan bahasa, kayak TOEFL dan IELTS buat bahasa Inggris, atau JLPT buat bahasa Jepang.
Level yang dibutuhkan juga beda-beda tergantung profesi. Jadi, sebelum mutusin buat kerja di luar negeri, penting banget buat tahu level bahasa yang dibutuhkan sesuai negara dan jenis pekerjaan. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Level dasar (A1 - A2 / JLPT N5 - N4 / TOPIK 1-2)

Buat pekerjaan yang gak terlalu butuh komunikasi kompleks, level bahasa dasar biasanya udah cukup. Contohnya, di Jepang, pekerja magang di pabrik atau pertanian sering cuma butuh JLPT N5 atau N4. Ini karena tugas mereka lebih banyak bersifat teknis, bukan interaksi langsung dengan pelanggan atau dokumen administrasi. Di Korea, pekerja manufaktur biasanya cukup dengan TOPIK 1-2, karena komunikasi di lingkungan kerja bisa dibantu dengan isyarat atau instruksi sederhana. Tapi jangan salah, meskipun levelnya dasar, tetap harus bisa memahami perintah kerja dan aturan keselamatan dengan baik.
Masalahnya, kalau cuma punya kemampuan bahasa dasar, kehidupan sehari-hari bisa jadi tantangan. Mau beli makanan, naik transportasi umum, atau urus dokumen bisa bikin pusing kalau gak bisa baca atau ngerti bahasa lokal dengan baik. Makanya, meskipun pekerjaan gak menuntut bahasa tinggi, tetap lebih baik buat belajar lebih dalam supaya lebih nyaman di negara tujuan.
2. Level menengah (B1 - B2 / JLPT N3 - N2 / TOPIK 3-4)

Level ini biasanya dibutuhkan buat pekerjaan yang melibatkan komunikasi lebih sering, tapi gak harus terlalu formal. Misalnya, perawat di Jepang wajib punya JLPT N2 karena mereka harus ngobrol sama pasien dan dokter. Kalau level bahasa masih di bawah itu, bisa berisiko salah paham dalam memberikan perawatan. Di Jerman, tenaga kerja di bidang kesehatan juga harus minimal B1 supaya bisa ngobrol dengan pasien dan memahami prosedur medis.
Selain itu, pekerjaan di restoran atau hotel juga sering mensyaratkan level menengah, terutama buat posisi yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Di Korea, staf di restoran atau pusat perbelanjaan yang sering berinteraksi dengan turis biasanya butuh TOPIK 3-4. Mereka harus bisa menjelaskan menu, memberikan rekomendasi, atau menangani komplain pelanggan dengan sopan. Kalau cuma ngerti bahasa dasar, bisa-bisa malah salah kasih informasi dan bikin pelanggan kecewa.
3. Level lanjutan (C1 / JLPT N1 / TOPIK 5-6)

Kalau mau kerja kantoran di luar negeri, level ini biasanya jadi syarat utama. Perusahaan gak mau ambil risiko punya karyawan yang susah ngerti laporan atau briefing dalam bahasa lokal. Di Jepang, misalnya, kalau mau kerja di perusahaan besar atau pemerintahan, JLPT N1 hampir selalu jadi syarat wajib. Di Korea, banyak perusahaan juga meminta TOPIK 5-6 buat pekerja asing yang mau masuk ke bidang profesional seperti hukum atau keuangan.
Di Eropa, perusahaan biasanya minta minimal C1 buat posisi yang melibatkan banyak komunikasi tertulis atau verbal. Contohnya, kalau mau jadi jurnalis di Jerman, bahasa harus hampir setara penutur asli supaya bisa menulis artikel yang sesuai dengan standar lokal. Pekerjaan di bidang hukum atau akademik juga menuntut bahasa tingkat tinggi karena banyak istilah teknis yang harus dipahami dengan akurat.
4. Level native like (C2 / bahasa setara penutur asli)

Level ini jarang jadi syarat wajib, tapi bisa jadi nilai plus besar kalau kamu menguasainya. Misalnya, kalau mau jadi dosen di luar negeri, biasanya gak cukup cuma paham bahasa, tapi juga harus bisa mengajar dengan lancar seperti orang lokal. Di beberapa negara, posisi di pemerintahan atau media sering mensyaratkan kemampuan bahasa setara penutur asli karena pekerjaannya melibatkan komunikasi dengan masyarakat luas.
Selain itu, pekerjaan yang berhubungan dengan penerjemahan atau interpretasi juga butuh level bahasa setinggi ini. Seorang penerjemah di Prancis misalnya, harus bisa memahami nuansa bahasa dan budaya dengan sangat baik supaya hasil terjemahannya gak kaku atau aneh. Kalau cuma mengandalkan bahasa buku tanpa memahami cara orang lokal berbicara, hasil terjemahan bisa jadi membingungkan atau bahkan salah arti.
5. Level multibahasa (fluency di beberapa bahasa sekaligus)

Buat yang pengen dapet lebih banyak peluang kerja di luar negeri, menguasai lebih dari satu bahasa asing bisa jadi keunggulan besar. Di beberapa negara seperti Swiss atau Belgia, punya kemampuan bahasa ganda hampir jadi kebutuhan, karena penduduknya sendiri terbiasa berbicara lebih dari satu bahasa. Misalnya, di Belgia, ada tiga bahasa resmi yakni Prancis, Belanda, dan Jerman. Kalau kerja di sana, bisa menguasai dua bahasa aja udah jadi nilai plus yang besar.
Pekerjaan di bidang diplomasi, ekspor-impor, atau turisme juga sering mencari orang yang bisa lebih dari satu bahasa. Seorang guide wisata di Eropa, misalnya, bisa dapet lebih banyak klien kalau dia bisa bicara bahasa Inggris, Prancis, dan Spanyol. Begitu juga di industri penerbangan, di mana pramugari yang bisa beberapa bahasa punya peluang lebih besar buat diterima kerja. Jadi, kalau punya waktu buat belajar lebih dari satu bahasa, manfaatnya bisa sangat besar buat karier di luar negeri.
Kemampuan bahasa asing itu bukan cuma buat gaya-gayaan atau sekadar bisa liburan ke luar negeri, tapi juga jadi faktor penting buat dapetin pekerjaan di sana. Tiap negara dan profesi punya standar bahasa yang beda-beda, dari level dasar sampai tingkat penutur asli. Kalau cuma mau kerja di pabrik, mungkin cukup dengan level dasar, tapi kalau mau kerja kantoran atau di bidang profesional, minimal harus punya kemampuan bahasa menengah ke atas. Jadi, sebelum nekat berangkat ke luar negeri buat kerja, pastikan dulu kamu tahu syarat bahasa yang dibutuhkan.