Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Paradoks di Tempat Kerja untuk Buka Peluang Naik Jabatan Lebih Cepat

potret seorang pria di kantor (unsplash.com/Jason Goodman)
Intinya sih...
  • Kesempatan karir yang berlimpah bisa menghambat kesuksesan
  • Jangan harus bersuara keras untuk mempengaruhi orang lain
  • Menaklukan tantangan rumit dalam karir dapat meningkatkan kepercayaan diri

Meraih kesuksesan dalam karir memang tidak mudah. Kamu harus menunjukkan performa terbaik, memenuhi target KPI sekian, hingga pendapatan sekian. Apalagi, tidak semua pekerjaan tempat kamu berada sekarang memang sesuai dengan passion. Saat terjun langsung ke dunia kerja, kamu mungkin akhirnya menyadari ada banyak persepsi yang sebelumnya kamu tentang dunia kerja faktanya hanya paradoks. Seperti perkataan orang tua soal bekerja dengan sungguh-sungguh, maka kamu akan menuai hasilnya.

Antara mengelola ego, memilih di antara peluang yang datang, atau membuat orang lain percaya terhadap impian kamu. Pada akhirnya, mencapai tujuan untuk sukses bisa jauh lebih rumit di lapangannya. Jadi, agar kamu tidak terjebak dalam tahap karir yang tak kunjung menunjukkan perkembanga, beberapa paradoks dalam dunia kerja ini mungkin perlu diketahui. Dengan begitu, kamu bisa lebih menavigasi karir kamu dengan bijaksana.

1. Mengambil setiap peluang datang tidak menjadikan kamu punya banyak pilihan

potret seorang wanita karir (unsplash.com/Jason Goodman)

Semua orang pasti ingin memiliki kesempatan untuk dapat memilih untuk perjalanan karir mereka. Namun, menurut paradoks peluang, saat ada terlalu banyak peluang yang datang kepada kamu, dapat berujung pada kegagalan, bukannya kesuksesan. Intinya, saat kamu memiliki banyak peluang, kamu bisa jadi terlalu serakah untuk mencoba semuanya. Apalagi, saat peluang yang datang tersebut menawarkan lebih banyak uang daripada posisi  yang tampaknya lebih tinggi.

Di sisi lain, semakin banyak peluang "menyenangkan" yang kamu ambil, semakin kecil kemungkinan kamu untuk bersikukuh dan sepenuhnya mengeksplorasi  prospek karir kamu. Terlalu banyak peluang dapat menghalangi kamu untuk menuai manfaat dari hal baik yang mungkin sudah kamu miliki saat ini. Contoh sederhananya, ingin mulai berkencan dengan seseorang, tetapi tidak pernah memutuskan pilihan, karena khawatir akan ada yang lebih baik daipada dia. Pada akhirnya kamu hanya akan membiarkan peluang baru lalu begitu saja, karena terus-menerus melihat ke masa depan.

2. Biarkan kualitas hasil kerja yang bicara,  daripada sekadar banyak berbicara

potret seorang wanita karir (unsplash.com/The Jopwell Collection)

Saat ini kita hidup di dunia di mana menjadi seseorang berpengaruh dianggah menguntungkan. Di dunia maya, ratusan orang berusaha keras untuk dilihat sebagai ahli mode, ahli kecantikan, ahli kesehatan mental, dan lain sebagainya. Fenomena ini memunculkan pemikiran bahwa menjadi seseorang yang "bersuara", berusaha menunjukkan bakat-bakat secara gamblang, merupakan cara untuk mencapai persetujuan dari orang lain. Padahal, menjadi yang paling lantang, paling vokal, tidak selalu benar.

Kamu tidak harus selalu menjadi yang paling kelihatan bersuara di dunia mana pun untuk menjadi yang paling persuasif. Cara terbaik untuk membuktikan bahwa kamu memang orang yang berpengaruh adalah menunjukkannya dengan hasil kerja yang optimal, meskipun dilakukan secara diam-diam. Hanya karena kamu mengatakan bahwa diri kamu yang terbaik dalam bidang tertentu, tidak berarti itu benar. Lebih baik kamu tidak banyak bicara dan biarkan pekerjaan kamu yang berbicara sendiri.

3. Berupaya melakukan hal sulit akan membuat jalanmu lebih mudah

potret dua orang karyawan sedang berbincang (unsplash.com/The Jopwell Collection)

Tidak hanya di lingkungan kerja, barang kali kamu juga pernah melakukan paradoks ini saat masih di bangku sekolah. Kamu memilih melakukan tugas yang lebih sulit, karena kamu tahu upaya yang dibutuhkan lebih keras, sehingga kamu mungkin bisa menunjukkan nilai yang lebih besar yang ada pada dirimu. Jadi, meskipun jalannya sulit, seperti saat kamu lebih memiliki naik anak tanggan, meskipun ada lift untuk menuju ke atas. Dalam prosesnya kamu juga akan menemukan banyak pelajaran yang membuatmu lebih unggul daripada orang lain.

Konsepnya, semakin banyak upaya kamu untuk bisa menakhlukan tantangan rumit dalam karir, akan semakin besar pula kepercayaan diri yang bisa kamu rasakan. Meraih kesuksesan dalam karir sering kali terasa berantakan, rumit, dan penuh dengan kontradiksi. Namun, sebenarnya masalahnya bukan pada kontradiksi, tetapi bagaimana cara kamu bisa menyelesaikan tugas tersebut.

Ada banyak prinsip maupun pandangan di dunia kerja yang sudah lama dan semakin tidak relevan dengan dunia kerja saat ini. Oleh karenanya, seiring berjlannya waktu tidak ada salahnya untuk mencoba menerima dan beradaptasi dengan paradoks. Mempelajari paradoks yang berlaku di dunia kerja saat ini bisa lebih menavigasi jalan kamu secara lebih efektif, serta menemukan jalan kesuksesan yang lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us