Survei Habibie Center Ungkap Minat Anak Muda atas Budaya Pop Korea 

Seberapa besar ketertarikan pada K-Pop dan K-Drama?

Makassar, IDN Times - Budaya populer asal Korea Selatan (Korsel) seolah mendapat tempat tersendiri dalam keseharian generasi milenial. K-Pop, K-Drama hingga K-Movie sering banget menjadi topik pembicaraan di linimasa. Namun, apa semua anak muda Indonesia tertarik kepada hal-hal tersebut?

Baru-baru ini, Habibie Center merilis hasil survei opini publik yang melibatkan 400 responden berusia 20-39 tahun yang berdomisili di Jakarta. Mereka mencari tahu tentang seberapa besar minat mereka terhadap budaya pop Korsel.

Hasil survei yang diadakan pada September-Oktober 2020 tersebut mengungkap beragam persepsi responden atas topik ini. Berikut IDN Times menyajikan hasilnya secara ringkas.

1. Mayoritas responden tertarik pada K-Drama dan K-Movie

Survei Habibie Center Ungkap Minat Anak Muda atas Budaya Pop Korea Salah satu adegan di serial "Crash Landing on You". (Dok. tvN)

Dari 400 responden, sebanyak 40 persen di antaranya mengaku tertarik untuk menonton K-Movie dan mengikuti serial-serial K-Drama. Ada 15,8 persen yang sangat tertarik, 38,5 persen tidak tertarik dan 5,8 tidak tertarik sama sekali.

Untuk intensitas waktu menonton, lebih banyak responden menonton K-Movie atau K-Drama hanya sekali sepekan. Angkanya adalah 38,3 persen. Lalu ada 26,5 persen yang melakukannya setiap hari, kemungkinan besar mereka sering berkutat dengan aktivitas binge-watching (menonton banyak film/episode sebuah serial dalam satu kesempatan).

Lalu berturut-turut ada yang hanya sekali sebulan (21,5 persen), sekali dua bulan (10,3 persen), sekali tiap tiga bulan (4 persen) dan mengaku gak pernah menonton K-Drama atau K-Movie (5,4 persen).

2. Ketertarikan pada K-Drama dan K-Movie didominasi oleh perempuan

Survei Habibie Center Ungkap Minat Anak Muda atas Budaya Pop Korea Salah satu adegan dalam film "Extreme Job". (ScreenDaily)

Ini lanjutan dari data di atas. Habibie Center lalu memisahkan ketertarikan pada K-Drama dan K-Movie berdasarkan gender. Sampelnya yakni 46 persen laki-laki (184 orang) dan 54 persen perempuan (216 orang).

Hasil menunjukkan 53,3 persen dari responden laki-laki mengaku gak tertarik menonton, dengan 10,9 persen lainnya gak tertarik sama sekali. Ada 30,4 persen menunjukkan ketertarikan serta 5,4 persen yang sangat tertarik.

Sementara itu dari responden perempuan, sebanyak 48,1 persen tertarik dengan K-Drama maupun K-Movie, dengan 24,5 persen mengaku sangat tertarik. Hanya 25,9 persen yang gak tertarik, dan 1,4 persen gak tertarik sama sekali.

3. Mayoritas responden ternyata gak tertarik dengan K-Pop

Survei Habibie Center Ungkap Minat Anak Muda atas Budaya Pop Korea Salah satu girlband asal Korea Selatan yaitu Aespa. (Instagram.com/smtown)

Hasil berbeda justru ditunjukkan dari survei persepsi tentang K-Pop. Dari 400 responden, sebanyak 214 orang (53,5 persen) mengaku gak tertarik mendengar lagu-lagu dari boyband, girlband atau band pop asal Korea Selatan. Menyusul sebagai persentase terbanyak yakni yang tertarik (29,5 persen), gak tertarik sama sekali (9,8 persen) dan sangat tertarik (7,3 persen).

Untuk intensitas waktu mendengar, sebanyak 40 persen responden (160 orang) mengaku harinya gak lengkap tanpa memutar lagu-lagu K-Pop di gawai sebagai pengiring dalam beragam aktivitas.

Lalu berturut-turut ada yang hanya sekali sepekan (27 persen), sekali sebulan (16 persen), sekali tiap dua pekan (10 persen), sekali tiap tiga pekan (6 persen) dan gak pernah mendengar lagu K-Pop sama sekalu (1 persen).

4. Mayoritas responden perempuan mengaku gemar mendengar lagu-lagu K-Pop

Survei Habibie Center Ungkap Minat Anak Muda atas Budaya Pop Korea Salah satu boyband asal Korea Selatan, Bangtan Boys (BTS). (Instagram.com/bts.bighitofficial)

Habibie Center kemudian memisahkan minat pada lagu-lagu K-Pop berdasarkan gender. Sampelnya masih sama, yakni 46 persen laki-laki (184 orang) dan 54 persen perempuan (216 orang).

Hasil menunjukkan, persentase laki-laki yang mengaku gak tertarik mendengar adalah 65,8 persen, dengan 13,6 persen lainnya gak tertarik sama sekali. Ada 17,9 persen menunjukkan ketertarikan serta 2,7 persen sangat tertarik.

Kemudian dari responden perempuan, sebanyak 39,4 persen tertarik kepada K-Pop plus 11,1 persen yang mengaku sangat tertarik. Hanya 43,1 persen yang gak tertarik, dan 6,5 persen gak tertarik sama sekali.

Baca Juga: Bikin Mewek, 9 Drama Korea Romantis Berakhir Sedih, Nangis Bombai deh

5. Lalu bagaimana dengan ketertarikan pada budaya tradisional Korea Selatan?

Survei Habibie Center Ungkap Minat Anak Muda atas Budaya Pop Korea Ilustrasi makanan Korea Selatan yaitu Bimbimbap dan Kimchi. (Unsplash.com/Jakub Kapusnak)

Lebih jauh, aspek sosial budaya Korea Selatan turut dieksplorasi olah anak-anak muda Indonesia. Ini tentu saja bagian dari globalisasi dan riak-riak yang terbawa dari Hallyu, gelombang popularitas hiburan asal Negeri Ginseng, baik di Asia dan seluruh dunia.

Namun ternyata, banyak yang rupanya cenderung gak tertarik. Saat ditanya tentang makanan, cuma 40,8 persen yang mengaku tertarik menyantap sejumlah makanan khas Korsel seperti Kimbap, Kimchi dan Tteokbokki. Lalu ada 7,3 persen mengatakan mereka sangat tertarik merasakan langsung citarasanya.

Lalu untuk minat mempelajari bahasa Korea, cukup banyak responden mengaku gak tertarik yakni mencapai 47,8 persen. Kemudian 4,5 persen lainnya dalam kategori gak tertarik sama sekali.

Baca Juga: 10 Kuliner Korea yang  Mirip Makanan Indonesia, Mana Favoritmu? 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya