Animo Tinggi Publik Makassar Selama Helatan German Cinema 2019
Belajar sejarah lewat film? Kenapa tidak?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Hajatan festival film tahunan milik lembaga kebudayaan Goethe-Intitut, German Cinema, kembali diadakan untuk kali ketujuh secara beruntun. Kota Makassar pun kembali masuk salah satu dari daftar kota yang disambangi. Berlangsung di CGV Panakkukang Square pada Jumat (4/10) hingga Minggu (6/10) kemarin, animo penikmat sinema Kota Daeng pun terhitung tinggi.
Saat IDN Times menyambangi hari terakhir, antrian panjang mengular dari pintu masuk teater. Mereka antusias menyaksikan "Ballon", penutup rangkaian tiga hari German Cinema. Film besutan Michael Herbig yang rilis tahun 2018 tersebut mengupas kisah nyata pelarian dua keluarga dari Jerman Timur ke Jerman Barat pada 1979 menggunakan balon udara sembari berpacu dengan waktu dari kejaran Stasi, polisi rahasia yang dikenal bengis.
1. Film "Ballon" (2018) menutup tiga hari rangkaian German Cinema di Kota Daeng
Puluhan penonton hanyut sepanjang 125 menit menyaksikan keluarga Strelzyk dan Wetzel merencanakan pelarian secara hati-hati, bertaruh resiko ditangkap atau dieksekusi langsung oleh tentara penjaga perbatasan. Tepuk tangan membahana begitu kredit pemain-kru "Ballon" tampil di layar, pertanda film telah selesai. Menurut Adin Amiruddin, festival officer dari German Cinema, antusiasme publik Makassar memang selalu tinggi.
"Hampir semua sesi pemutaran pasti full seat. Mereka selalu datang lebih awal. Banyak menonton hingga film selesai. Setiap film punya penikmat yang berbeda, German Cinema juga demikian. Film-film Jerman di skena film dunia juga salah satu elemen penting. Mereka punya ciri khas dan daya tarik sendiri," ungkapnya saat ditemui pada Minggu (6/10) kemarin.
Baca Juga: Festival Film Tahunan "German Cinema" Kembali Sambangi Makassar
Baca Juga: Makassar Biennale 2019: Mengajak Masyarakat Berdamai dengan Sungai