Lezatnya Sate Pokea, Kuliner Khas Sultra Terbuat dari Bahan Kerang
Sate unik ini memiliki kandungan gizi melimpah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bicara tentang sate, daging yang jadi bahan bakunya identik dengan hewan ternak. Seperti sapi, kambing, domba dan ayam. Ada juga dari kuda, dan dipercaya menambah vitalitas. Tapi bagaimana kalau ternyata yang digunakan adalah olahan binatang yang hidup di air?
Penduduk Sulawesi Tenggara (Sultra) punya sate versinya sendiri yakni sate pokea. Pokea merupakan kosakata bahasa Tolaki yang berarti "kerang." Tapi, kerang yang jadi bahan baku punya nilai khas lantaran status endemik alias cuma hidup di provinsi tersebut.
Kerang air tawar jenis Batissa violacea var. celebensis, nama ilmiah pokea, ditemukan oleh ahli zoologi asal Jerman bernama Eduard von Martens pada tahun 1887. Binatang ini tersebar merata pada seluruh sungai di Sultra.
1. Ada dua cara mengolah daging kerang pokea menjadi sate yang lezat
Cara pembuatannya pun berbeda dari sate kebanyakan. Pokea, yang udah dicuci bersih, harus direbus dalam air hingga seluruh cangkangnya terbuka. Lama proses ini tergantung dari berapa banyak kerang digunakan.
Setelah proses pertama dilalui, metode pengolahannya terbagi menjadi dua. Pertama, langsung ditusuk dan disiram bumbu kacang setelah diangkat dari air rebusan alias tidak dibakar. Kedua, air rebusan dan daging dicampur bumbu penguat rasa yang sudah dihaluskan.
Umumnya, bumbu yang dipakai pada cara kedua terdiri dari lengkuas, gula pasir serta garam. Turut pula garam, bawang putih, ketumbar bubuk ditambah merica bubuk. Ini demi menguatkan rasa pedas pada daging pokea.