TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makna Khusus di balik 7 Makanan Korea, Tidak Sekadar Pelipur Lapar

Makanan yang diyakini penuh makna untuk kehidupan

ilustasi makanan Korea (unsplash.com/foodiesfeed)

Makanan tercipta dari hasil perpaduan kebudayaan suatu masyarakat. Karenanya, tidak heran apabila terdapat cerita-cerita dan makna tersendiri di balik suatu hidangan. Hidangan Korea pun demikian.

Banyak cerita dan makna yang bisa kita tahu dari sebuah hidangan Korea. Sehingga, hal ini menjadikan makanan tidak lagi terasa sebagai pelipur lapar semata. Selain itu, perasaan menghargai makanan pun akan perlahan tumbuh jika kita tahu makna dan cerita di baliknya.

Apa saja makna yang terkandung dalam makanan Korea? Simak di bawah ini.

Baca Juga: 5 Resep Makanan Berkuah Khas Korea yang Cocok untuk Hangatkan Badan

1. Sup rumput laut (miyeok guk)

miyeok guk (대경라이프, Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0, via Wikimedia Commons)

Sup rumput laut adalah hidangan yang biasa kita lihat pada hari ulang tahun orang-orang Korea. Sup ini menjadi simbol bagi kelahiran seseorang. Namun, tahukah kamu bahwa ada cerita di balik hidangan tersebut? 

Mulanya, sup rumput laut ini merupakan hidangan untuk dikonsumsi para ibu hamil atau baru saja melahirkan. Mengutip laman KBS World, menurut catatan dinasti Tang dari Tiongkok, kebiasaan ini dimulai ketika orang-orang dinasti Goryeo di Korea mengamati kebiasaan paus. Setelah melahirkan, mereka mengonsumsi rumput laut untuk memulihkan diri. Kebiasaan ini kemudian ditiru.

Ada pun alasan mengapa sup rumput laut tersaji ketika hari ulang tahun adalah untuk mengingatkan dan menghormati perjuangan dan kasih sayang dari seorang ibu. Di sisi lain, miyeok guk juga memiliki makna lain yang berkebalikan.

Tekstur licin rumput laut, membuat orang-orang Korea memiliki sebuah kepercayaan. Pantang menyajikan sup rumput laut sebelum ujian yang sangat penting dan menentukan keberhasilan masa depan. Sebab, khawatir licinnya rumput laut akan terbawa sehingga orang tersebut akan "terpeleset", dalam artian, gagal.

2. Yeot

ilustrasi camilan yeot khas Korea (commons.wikimedia.org/Talitiainen)

Yeot merupakan makanan tradisional Korea yang bercita rasa manis, seperti permen. Masyarakat Korea menjadikan makanan ini sebagai simbol keberuntungan. Maka dari itu, setiap kali anak-anak di Korea akan menghadapi ujian seperti masuk perguruan tinggi, mereka akan diberi yeot. Sebagai ungkapan harapan agar penerima dapat lulus ujian.

Tekstur yeot yang lengket diharapkan dapat membawa kelekatan dengan impian keberhasilan ketika ujian. Sebab, penulisan 붙다 [butda] atau stick to something (yang merupakan karakter dari tekstur yeot) dalam tulisan Korea, memiliki arti yang sama dengan pass the test. Oleh karena itu, yeot identik dengan makna keberhasilan. 

3. Baekseolgi

baekseolgi (Wizdata, public domain, via Wikimedia Commons)

Baekseolgi adalah salah satu jenis kue beras (tteok). Hidangan ini dibuat dengan cara mengukus tepung beras. Baekseolgi sendiri memiliki tiga suku kata, yaitu baek (putih), seol (salju), dan gi (kue beras).

Orang Korea percaya bahwa menyajikan baekseolgi pada hari ulang tahun bayi yang ke-100 hari akan membuat hidup sang bayi menjadi suci dan bersih. Juga berumur panjang dan sehat.

4. Janchi guksu

janchi guksu (pexels.com/@roman-odintsov)

Janchi guksu merupakan hidangan yang melambangkan umur yang panjang dan kesehatan yang baik. Hidangan ini berupa mie tipis dari gandum bernama somyeon (소면) atau somen yang disajikan dalam kuah kaldu. Kaldu yang digunakan bisa berupa kaldu ikan teri, daging sapi, atau ayam.

Janchi sendiri memiliki arti perjamuan. Maka dari itu hidangan ini biasanya tersedia di acara pernikahan sebagai jamuan makan.

5. Samgyetang

samgyetang (unsplash.com/@cypriendlp)

Samgyetang adalah sup daging ayam yang biasa dinikmati selagi panas. Hidangan ini biasa dinikmati ketika hari boknal (복날), yaitu tiga hari terpanas dalam satu tahun. Tiga hari tersebut adalah 초복 (Chobok), 중복 (Jungbok), dan 말복 (Malbok). Biasanya boknal berlangsung dari pertengahan Juli sampai pertengahan Agustus.

Memakan hidangan panas di musim panas merupakan cara bagi orang-orang Korea untuk mengeluarkan atau mengusir panas dari tubuh mereka. Ini merupakan salah satu praktek pengobatan tradisional Korea. Keyakinan ini disebut yi yeol chi yeol, atau menghilangkan panas dengan panas.

6. Rice cake soup (tteokguk)

tteokguk (pixabay.com/soscs)

Tteokguk adalah hidangan berkuah yang berisi kue beras berbentuk oval. Kuah kaldu daging juga ditemani telur, daging, hingga sayuran sebagai pelengkap sajian. Hidangan ini termasuk ke dalam menu yang wajib dihidangkan ketika tahun baru Seollal. Namun, sekarang ini banyak juga yang mengonsumsinya di tahun baru matahari.

Sebelum dipotong menjadi oval, kue beras (tteok) memiliki bentuk serupa mie, hanya berdiameter lebih besar. Karena itu, sama halnya dengan mie, tteok seperti ini melambangkan kemakmuran. Sedangkan irisannya sengaja dibuat berbentuk oval seperti bentuk koin. Bentuk koin ini dikiaskan dapat membantu membawa kekayaan di tahun baru.

Baca Juga: 9 Makanan yang Sering Muncul di Drakor Ini Bukan Asli dari Korea

Verified Writer

Silvilla Sani

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya