Ingin Mendaki Gunung di Sekitar Makassar? Simak Tips Berikut
IDN Times/Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Menjelajah alam banyak diminati sebagai aktivitas pengisi waktu berlibur, termasuk pada masa liburan akhir tahun. Dari berbagai pilihan, mendaki gunung jadi salah satu favorit.
Ada beberapa gunung yang bisa dikunjungi di Sulawesi Selatan. Tiga di antaranya tergolong pilihan utama, karena relatif dekat dari ibu kota provinsi, Makassar. Antara lain Gunung Bawakaraeng, Bulusaraung, dan Lompobattang.
Meski seru dan menantang, mendaki gunung tidak bisa sembarangan. Terutama bagi pemula. Kamu mesti punya persiapan matang supaya kegiatanmu berjalan lancar. Sebab tujuan utama bukanlah puncak, melainkan selamat kembali ke rumah.
Kami membagikan beberapa tips persiapan mendaki gunung yang mesti kamu perhatikan. Tips ini kami rangkum dari penjelasanKetua Pusat Koordinasi Nasional (PKN) Mapala se-Indonesia, Ade Erlangga S dan pegiat Mapala UMI Herman Kambuna. Berikut di antaranya:
1. Kumpulkan informasi selengkap mungkin
IDN Times/IstimewaSebelum mendaki, gali informasi seluas mungkin soal kondisi, medan, dan jalur gunung yang dituju. Ini penting karena berhubungan dengan peralatan yang akan dibawa.
Jangan ragu bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman atau yang telah pernah ke gunung yang dituju. Sebagai pemula, jangan nekat mendaki tanpa didampingi pemandu jika tidak ingin tersesat atau celaka.
2. Latihan fisik adalah koentji
IDN Times/IstimewaMendaki gunung bukan aktivitas ringan. Tubuh harus berhadapan dengan perjalanan panjang dengan medan yang berat. Karena itu kita mesti mempersiapkan diri dengan latihan agar fisik tidak kaget. Latihan fisik sebelum mendaki gunung sebaiknya dilakukan rutin setiap hari, pagi dan sore. Latihan meliputi jogging, push up, atau sit up.
3. Siapkan peralatan secara matang
IDN Times/IstimewaAda beberapa peralatan standar pendakian yang wajib kamu bawa serta. Meliputi ransel, tenda, matras, kantung tidur, sepatu dan kaos kaki, jaket, celana lapangan, baju, alat masak, dan perlegkapan P3K. Jika mendaki di musim hujan, siapkan ponco atau mantel hujan, dan kaos kaki diperbanyak.
Jangan lupakan juga peralatan pendukung, seperti survival kit dan survival food untuk kondisi darurat. Dan alat lain untuk penunjang, misal jeriken untuk mengambil air. Tinggalkan barang yang tidak penting.
Jangan asal-asalan mengemas peralatan. Barang yang tidak dipakai di perjalanan seperti kantung tidur di letakkan di bagian dasar ransel. Agar beban lebih ringan, tempatkan barang yang berat di bagian atas.
4. Atur persediaan logistik makanan
IDN Times/IstimewaMakanan berkarbohidrat seperti nasi membantu energi terjaga selama menjelajah alam. Lengkapi dengan lauk yang ringan seperti telur atau olahan nugget, serta sayur-sayuran cepat saji untuk tambahan nutrisi. Pastikan persediaan air minum selalu cukup.
Minuman hangat dan roti berguna untuk mengganjal perut. Yang tak kalah penting, cek kesiapan peralatan memasak sebelum berangkat. Bawa kompor portabel yang tidak makan banyak tempat.
5. Jaga etika
IDN Times/IstimewaSeperti umumnya di tempat lain, selalu jaga tata krama di alam bebas. Perhatikan sikapmu selama pendakian, baik teradap sesama pendaki atau kepada penduduk desa setempat.
6. Hargai kelestarian lingkungan
IDN Times/IstimewaJangan buang sampah sembarangan. Selalu bawa pulang sampahmu, terutama plastik kemasan bekas pakai.
Jangan sampai aktivitasmu menjelajah malah merusak alam. Ingat pesan klasik di alam, yaitu jangan membunuh kecuali waktu, jangan meninggalkan apa pun kecuali waktu, dan jangan ambil apapun kecuali gambar.
Baca Juga: Mengapa Mendaki Gunung Itu Selalu Bikin Rindu?
