Makassar, IDN Times - Menurunnya tingkat okupansi Stadion Gelora B.J. Habibie Parepare menjadi sorotan kapten tim PSM Makassar, Wiljan Pluim. Hal tersebut sangat terlihat saat mereka kalah 1-2 dari Persik Kediri di pekan ke-6 BRI Liga 1 2023-24, Kamis lalu (3/8/2023).
Saat itu, penonton yang hadir hanya mencapai 1.582 orang atau hanya delapan persen dari kapasitas stadion. Berbeda dengan laga kandang sebelumnya kontra Persib Bandung di pekan ke-4, di mana jumlahnya nyaris 5 ribu orang.
Gelandang serang asal Belanda tersebut mengaku heran dengan stadion yang kosong melompong jelang pertandingan. Sangat berbeda jika dibandingkan musim lalu, saat para suporter sudah memenuhi tribun untuk menyaksikan para pemain melakukan pemanasan.
"Saya sangat senang dengan para suporter yang hadir. Tapi selama tujuh tahun membela PSM, baru kali ini saya melihat stadion sangat sepi sebelum pertandingan dimulai. Ini tidak seperti biasanya, terlebih di masa-masa sulit seperti ini," ujarnya dalam sesi jumpa pers usai bertanding, Kamis, 3 Agustus 2023 lalu.
Pluim menyebut bahwa ia dan rekan-rekan setimnya sangat membutuhkan dukungan suporter untuk melewati masa sulit. Bagaimana tidak, mereka sudah dua kali keok di kandang sendiri. Baru mengantongi 2 kemenangan, mereka sedang menduduki peringkat 10 klasemen sementara.
"Sangat penting bagi kami untuk mendapat dukungan sebanyak mungkin, terutama dalam pertandingan kandang yang penting," jelas sang pemilik nomor punggung 80 tersebut.
"Ini adalah masa yang sulit untuk kita, karena memulai musim seperti ini meski berstatus sebagai juara bertahan. Jadi tekanannya akan terasa lebih berat," tutup Pluim.
Hal senada juga diungkapkan oleh pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares. Ia berharap di partai kandang selanjutnya, suporter bisa hadir memenuhi stadion. Dukungan mereka disebut akan menjadi energi tambahan untuk para pemain.
"Apa yang dikatakan Willy itu benar, apalagi dia lebih lama berada di PSM daripada saya. Jadi jika Anda mencintai PSM Makassar, di saat sulitlah kita melihat siapa yang masih bersama tim, bukan saat tim ini menjadi juara," ungkap sosok berpaspor Portugal tersebut.
Beberapa faktor kemungkinan jadi penyebab rendahnya jumlah penonton. Mulai dari laga yang digelar pada hari kerja, animo yang sedang menurun usai juara, serta aksi menepi sejumlah kelompok suporter yang tergabung dalam Aliansi Mattoanging.