Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas mengamankan wasit dari lemparan suporter saat pertandingan Persik Kediri melawan PSM Makassar pada kompetisi Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (18/12/2023). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU
Petugas mengamankan wasit dari lemparan suporter saat pertandingan Persik Kediri melawan PSM Makassar pada kompetisi Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (18/12/2023). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU

Makassar, IDN Times - Asisten pelatih PSM Makassar, Ahmad Amiruddin, tidak mampu menyembunyikan rasa kecewa atas kinerja wasit Yudi Nurcahya. Pengadil dalam laga pekan ke-23 BRI Liga 2023-24 melawan Persik Kediri pada Senin sore (18/12/2023) itu dianggap terlalu lama dalam mengambil keputusan terkait status pertandingan.

"Jelas kami merasa sangat kecewa. Mengenai regulasi, di aturan tertulis adalah 2x30 menit pemberhentian (penundaan) setelah itu pertandingan dihentikan," ungkapnya dalam sesi jumpa pers usai pertandingan yang berlangsung di Stadion Brawijaya Kediri tersebut.

1. Duel Persik versus PSM berakhir imbang 1-1 dan sempat dihentikan selama satu jam lebih

Pesepak bola Persik Kediri Moch. Supriadi (tengah) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Arfan (kiri) pada kompetisi Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (18/12/2023). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU

Kontroversi terjadi pada menit ke-86. Bola sundulan bek PSM yakni Yuran Fernandes sudah sepenuhnya masuk gawang Persik tapi masih dihalau keluar oleh kiper Dikri Yusron. Pertandingan selama beberapa detik, tapi wasit kemudian mengesahkan gol tersebut usai melakukan diskusi dengan hakim garis.

Sontak suasana menjadi panas dan diwarnai insiden perseteruan. Yudi Nucahya dan tiga asistennya bahkan harus diamankan ke dalam ruangan demi keselamatan. Alhasil, laga terhenti selama satu jam lebih sebelum kembali dilanjutkan. Kubu tuan rumah mampu samakan kedudukan lewat gol Jeam Kelly Sroyer pada masa injury time.

2. Juku Eja tidak didampingi Bernardo Tavares di sisa waktu normal karena pulang lebih dulu

Pesepak bola Persik Kediri Yusuf Meilana Fuad (kiri) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Muh. Rizky Eka Pratama (kanan) pada kompetisi Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (18/12/2023). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU

Selama laga dihentikan, sebagian pemain PSM mengira laga dihentikan. Itu juga alasan yang membuat pelatih kepala Bernardo Tavares dan dua asistennya asal Portugal bahkan pulang lebih dulu lantaran mengejar jadwal penerbangan. Alhasil, coach Amiruddin dipercaya untuk memimpin tim di sisa waktu normal.

"Tadi pemain sudah melepas sepatu, karena menganggap pertandingan telah selesai (dihentikan, red.). Demi menjunjung respek sepak bola Indonesia, kami mau melanjutkan permainan," tutur mantan pemain Juku Eja dekade 2000-an tersebut.

3. Juru latih Persik mengaku baru pertama kali mengalami hal seperti ini dalam kariernya

Pesepak bola Persik Kediri Ahmad Agung (kanan) dan pesepak bola PSM Makassar Safrudin Tahar (kiri) menyundul bola pada kompetisi Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (18/12/2023). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU

Di sisi lain, Marcelo Rospide selaku juru taktik Persik menyebut kebingungan juga dialami oleh anak asuhnya. Ia bahkan mengaku baru pertama kali mengalami hal seperti ini, sembari mengkritik wasit yang tak bisa tegas.

"Saya tidak percaya dengan kegilaan sepak bola. Masalahnya ada pada aturan. Jika aturan diterapkan dengan baik, saya kira tak terjadi sengketa seperti tadi. Apalagi keputusan melanjutkan pertandingan lagi sangat lama," tutur pelatih asal Brasil tersebut dalam kesempatan terpusah.

Meski begitu, hingga artikel ini ditulis, belum diketahui apakah Persik dan PSM akan melaporkan kejadian tersebut ke PSSI. Kompetisi BRI Liga 1 2023-24 sendiri resmi memasuki masa libur dan kembali dilanjutkan pada awal Februari mendatang.

Editorial Team