Wiljan Pluim Jelaskan Alasan Utama Tidak Dinaturalisasi Jadi WNI

Kapten tim PSM sudah 7 tahun bermain di Indonesia

Makassar, IDN Times - Kapten tim PSM Makassar, Wiljan Pluim, memang sudah bermain di Indonesia selama 7 tahun atau sejak pertengahan tahun 2016. Tapi, ia mengaku bahwa naturalisasi menjadi WNI tidak jadi pilihannya.

Ia berbicara blak-blakan tentang faktor di balik alasan tersebut dalam video wawancara eksklusif yang diunggah kanal YouTube resmi milik Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), hari Minggu lalu (21/5/2023).

Baca Juga: Everton Nascimento Tetap Menari Samba untuk PSM Musim Depan

1. Pernah memikirkan naturalisasi, tapi memilih tidak melakukannya

Wiljan Pluim Jelaskan Alasan Utama Tidak Dinaturalisasi Jadi WNIPemain PSM Makassar Wiljan Pluim (kiri) berusaha melewati dua pemain Bhayangkara FC pada leg kedua delapan besar Piala Indonesia 2018-2019 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (3/5/2019). (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

Berbicara kepada mantan atlet wushu Sabina Katya, Pluim mengaku sempat terpikir opsi naturalisasi. Tapi, setelah dibahas secara matang bersama sang istri, ia memilih tidak melakukannya. Kerabat jadi alasan utamanya.

"Saya memikirkan itu. Kami (Pluim dan istri, Marlinde) juga membahasnya. Tapi pada akhirnya kami memutuskan untuk kembali (ke Belanda). Pastinya karena ada keluarga di sana," katanya.

Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, seorang WNA bisa mengajukan permohonan menjadi WNI jika sudah tinggal di Indonesia selama 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.

2. Kagum dengan Bali, tapi memilih tetap tinggal di Belanda dengan keluarga

Wiljan Pluim Jelaskan Alasan Utama Tidak Dinaturalisasi Jadi WNIPesepak bola PSM Makassar Wiljan Pluim (kedua kanan) berebut bola dengan pesepak bola Barito Putera pada laga BRI Liga 1 di Stadion Gelora BJ Habibie, Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Kamis (9/2/2023). ANTARA FOTO/Erick Didu/abhe/nym.

Meski begitu, ia mengakui bahwa ia memang kerasan di Indonesia. Terutama Bali, yang selalu dikunjunginya bersama istri dan keluarga pada setiap masa libur kompetisi. Tapi agaknya, tetap menganggap sebagai Pulau Dewata sebagai tujuan berlibur.

"Kami suka tinggal di sini. Kami suka tinggal di Bali, itu tempat yang luar biasa untuk ditinggali orang asing, seperti hidup impian. Tapi lebih baik untuk anak saya dan keluarga untuk tinggal di Belanda," ungkap gelandang serang berusia 34 tahun itu.

3. Pluim punya niatan terjun ke dunia kepelatihan setelah gantung sepatu

Wiljan Pluim Jelaskan Alasan Utama Tidak Dinaturalisasi Jadi WNIGelandang PSM Makassar Wiljan Pluim (tengah) saat mengirim umpan dalam laga pekan ke-31 BRI Liga 1 2021/22 kontra Persela Lamongan di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Senin 14 Maret 2022. (Dok. Ofisial PSM Makassar)

Lebih jauh, pemilik nomor punggung 80 tersebut menegaskan bahwa dirinya akan langsung pensiun begitu kontraknya selesai pada akhir tahun 2025. "Saya punya kontrak 2 tahun lagi (bersama PSM). Dan setelah berakhir, saya akan berhenti bermain sepak bola," jelas jebolan tim junior Vitesse Arnhem tersebut.

Lantas, apa rencana Pluim setelah gantung sepatu? Ia mengaku masih belum tahun pasti, meski punya niatan jadi juru latih. "Mungkin jadi pelatih. Saya ingin memperoleh lisensi. Tapi entahlah, kita lihat saja nanti," katanya.

Baca Juga: Atmosfer Suporter jadi Alasan Kenzo Nambu Bertahan di PSM Makassar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya