Juara Bersama PSM, Ramadhan Sananta Pernah Pesimistis Tembus Liga 1

Bagi Sananta, gelar yang diraih ibarat mimpi jadi nyata

Makassar, IDN Times - Gelar juara BRI Liga 1 2022-23 untuk striker PSM Makassar, Ramadhan Sananta, ibarat sebuah mimpi yang menjadi nyata. Apalagi ia pernah merasa pesimistis soal peluangnya menembus Liga 1.

Ini lantaran sepak bola di kampung halamannya jarang disorot pencinta sepak bola nasional. Pencari bakat juga jarang turun ke sana.

"Pernah berpikir kalau saya akan susah jadi pemain profesional. Karena tempat saya di Batam, Kepulauan Riau, tidak pernah sekalipun dilirik," ujarnya dalam video wawancara yang diunggah ke kanal YouTube resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB), 10 April 2023.

Baca Juga: Daeng Uki: Konvoi Juara PSM di Kota Makassar Tetap Ada!

1. Ada peran besar Liestiadi dalam perjalanan karier profesionalnya

Juara Bersama PSM, Ramadhan Sananta Pernah Pesimistis Tembus Liga 1Pemain PSM Makassar Ramadhan Sananta (kiri) berhadapan dengan bek Dewa United Risto Mitrevski (kanan) dalam laga pekan ke-10 BRI Liga 1 2022-23 yang berlangsung di Indomilk Arena Tangerang, Kamis 15 September 2022. (Dok. PSM Makassar/Agung Dewantara)

Meski begitu, Sananta menyebut beberapa momen yang berharga selama meniti karier yang membuatnya bisa tampil di Liga 1. Salah satunya saat Liestiadi memboyongnya dari PS Harjuna Putra, klub Liga 3 Sumatera Utara, ke Persikabo 1973.

"Karena peran Liestiadi, dari kelas 3 SMP sampai kelas 3 SMA ikut PPLP, dan hasil kerja keras saya sendiri. Akhirnya saya bisa sampai seperti sekarang, apalagi saya sempat berpikir ini tidak mungkin. Saya sampai di sini juga berkat orang tua yang selalu mendoakan," ujar striker yang belakangan rutin dipanggil ke Timnas Indonesia itu.

2. Insting mencetak gol kian terasa berkat kepercayaan dari Bernardo Tavares

Juara Bersama PSM, Ramadhan Sananta Pernah Pesimistis Tembus Liga 1Pesepak bola PSM Makassar Ramadhan Sananta (depan) melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol ke gawang Persikabo 1973 dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/3/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

Di sisi lain, Sananta juga menyebut peran penting pelatih kepala PSM yakni Bernardo Tavares yang memberinya menit bermain. Alhasil, insting mencetak gol kian terasah. Terlebih instruksi Tavares untuknya sangat sederhana.

"(Saat pindah ke PSM) saya harus beradaptasi lagi, supaya betul-betul dapat feel-nya sebagai striker. Pelatih kasih saya jam bermain di PSM. Saya akhirnya main beberapa kali, hampir bikin gol. Pelatih tetap memberi kesempatan bermain, sehingga saya bisa mencetak gol," katanya.

"Kalau Pluim pegang bola, saya harus lari ke depan. Jarang minta bola sih. Harus lari saja," jelas Sananta.

3. Ingin terus mengasah diri sebab masih punya banyak kekurangan

Juara Bersama PSM, Ramadhan Sananta Pernah Pesimistis Tembus Liga 1Selebrasi striker Indonesia yakni Ramadhan Sananta setelah mencetak gol ke gawang Brunei Darussalam dalam matchday kedua Grup A AFF Cup 2022 di Stadion KLFA Cheras, 26 Desember 2022. (Instagram.com/m.ramadhansn)

Menyoal resep PSM bisa mengakhiri gelar puasa liga, Sananta menyebut ada tiga hal yang selalu diulangi di setiap pertandingan oleh coach Tavares. "Kita (diminta) harus semangat, memotivasi diri sendiri, kekompakan tim juga penting," ungkap pengagum Dimas Drajad tersebut.

Dengan catatan 11 golnya, tahbiskan dirinya sebagai striker asli Indonesia tersubur musim ini, Sananta mengaku masih memiliki banyak kekurangan. Tapi ia bertekad untuk terus mengasah diri.

"Tentunya harus lebih tenang, konsisten, kerja keras, percaya diri juga. Kalau keunggulan saya itu di penempatan dan postur," ujarnya.

Baca Juga: Rasyid Bakri, Loyalitas Sang Pangeran Bawa PSM Makassar Juara Liga 1

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya