Makassar, IDN Times - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara resmi ditutup, Jumat malam (20/9/2024). Kontingen Sulawesi Selatan menempati peringkat 16 klasemen akhir perolehan medali.
Sulsel mengumpulkan sepuluh medali emas, 19 perak, dan 32 perunggu, dengan total 61 medali. Perolehan medali emas menjadi penentu utama dalam klasemen. Itu sebabnya Sulsel kalah dari Kalimantan Selatan yang menempati peringkat 15 meski hanya meraih 56 medali, namun punya 15 emas.
Sebelum PON, Sulsel memasang target finis di posisi lima besar. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Sulsel, Jufri Rahman, saat pelepasan kontingen Sulsel di Aula Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (29/8/ 2024).
Kenyataannya, Sulsel jauh dari target. Sebagai perbandingan, Jawa Tengah yang menempati peringkat lima mengumpulkan 71 medali emas, 74 perak, dan 115 perunggu.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Suherman, mengaku sedih karena target tidak tercapai. Namun dia menekankan bahwa atlet Sulsel sudah berjuang.
"Memang kita punya target. Harus lebih tinggi. Target itu kita memang minta dia masuk 5 besar. Namun seluruh atlet, pelatih, sudah berjuang," kata Suherman saat diwawancarai IDN Times, Jumat.
Perolehan medali Sulsel di PON naik-turun dari masa ke masa. Namun ada kencenderungan perolehan medali emas menurun, khususnya dalam empat penyelenggaraan PON teranyar.
Padan PON XVIII di Riau tahun 2012, Sulsel mengumpulkan 19 emas, 17 perak, dan 20 perunggu. Kemudian di PON XIX Jawa Barat 2016, medali emas berkurang jadi 12, ditambah 23 perak dan 28 perunggu. Sedangkan di PON XX Papua 2021, capaian medali Sulsel terdiri dari 11 emas, 13 perak, dan 13 perunggu.
Khusus medali emas, capaian Sulsel pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 jadi yang terendah dalam 12 penyelenggaraan PON teranyar. Sulsel pernah meraih emas lebih sedikit, yaitu sembilan, pada PON IX di Jakarta tahun 1977.
Kadispora Sulsel Suherman menyatakan akan ada evaluasi terhadap capaian kontingen Sulsel di PON XXI. Ke depannya, pembinaan atlet sejak dini dan atlet berpotensi akan terus digalakkan.
Suherman mengatakan atlet-atlet peraih medali yang usianya masih memungkinkan untuk PON selanjutnya akan dibina lebih baik. Selain itu, juga ada pembinaan sejak dini untuk cabor-cabor peraih medali.
Pembinaan itu akan dimulai setelah mereka pulang dari PON. Pembinaan ini supaya para atlet bisa lebih baik lagi di PON NTB 2028.
"Kita bina atlet kita yang belum berhasil meraih medali emas. Kita bina terus-menerus baik itu atlet kita yang sudah mendapatkan medali perunggu, perak, bahkan sampai sudah masuk 5 besar, masuk final, semifinal, ini semua kita lakukan pembinaan lagi dari awal," kata Suherman.