Terlibat Kejar-kejaran, Polisi Tangkap 7 Pak Ogah di Makassar

Polisi sebut Pak Ogah meresahkan pengendara

Makassar, IDN Times - Jajaran Satlantas Polrestabes Makassar menangkap tujuh orang 'Pak Ogah' atau pengatur lalu lintas liar di putaran balik jalan raya. Mereka ditangkap setelah petugas menggelar patroli kawasan di sejumlah jalan di Makassar, Kamis (1/10/2020).

"Karena sebagian besar ada yang lari di dua titik di putaran depan Kampus Unibos dan di depan Rumah Sakit Awal Bros Jalan Urip Sumoharjo," kata Kaur Bin Ops Satlantas Polrestabes Makassar, AKP Hartati kepada jurnalis saat dikonfirmasi hari ini.

1. Pak Ogah berlagak seperti preman

Terlibat Kejar-kejaran, Polisi Tangkap 7 Pak Ogah di MakassarPetugas Satlantas Polrestabes Makassar mengamankan Pak Ogah di sejumlah jalan. IDN Times/Polrestabes Makassar

Hartati menjelaskan, patroli sekaligus penyisirian dilakukan sebagai tindak lanjut dari aduan dan keluhan dari masyarakat terkait aktivitas Pak Ogah yang mengganggu. Mereka biasanya mangkal di U-Turn atau belokan yang terdapat di sejumlah jalan strategis di Kota Makassar.

Setiap kali pengendara hendak memutar, mereka kerap meminta uang. Jika tidak diberikan, kata Hartati, mereka tidak segan menggores body kendaraan, khususnya mobil. "Makanya kita tindak, nanti kita akan sisir lagi yang lain. Karena tidak dipungkiri ini sangat meresahkan masyarakat. Dari laporan yang ada, mereka sudah seperti preman," tegas Hartati.

Modus operandi Pak Ogah ini pun, tambah Hartati, berbeda-beda. Sebagian dari mereka ada yang berprofesi sebagai sopir bentor. Jika melihat kedatangan petugas, mereka membubarkan diri. "Mereka ini berupaya mengelabui petugas kalau lewat lagi patroli," terang Hartati.

2. Pak Ogah bekerja secara bergantian

Terlibat Kejar-kejaran, Polisi Tangkap 7 Pak Ogah di MakassarPetugas Satlantas Polrestabes Makassar mengamankan Pak Ogah di sejumlah jalan. IDN Times/Polrestabes Makassar

Hartati mengungkapkan, Pak Ogah yang ditangkap umumnya masih remaja. Beberapa di antaranya bahkan masuk dalam kategori anak di bawah umur. Hasil pemeriksaan, kata Hartati, mereka sengaja menggeluti kerjaan itu karena faktor ekonomi.

"Setiap hari kita juga melakukan edukasi dan teguran cuman lewat patroli. Tapi setelah petugas meninggalkan lokasi, mereka kembali beraktivitas. Jadi terkesan tidak ada efek jera," tegas Hartati.

Mereka bahkan membagi jam kerja dengan sejumlah rekannya. "Mereka shift-shiftan ada siang sampai malam. Ada yang dari jam 10 pagi dan 2 siang. tidak ada bosnya. Ngakunya kesepakatan mereka sendiri. Sampai shift berlanjut dengan kelompok orang berbeda," jelas Hartati.

Baca Juga: Warga Makassar: Jukir Liar Mirip Ninja, Tiba-tiba Minta Duit Parkir 

3. Pak Ogah dibuatkan surat pernyataan, polisi koordinasi dengan pemerintah

Terlibat Kejar-kejaran, Polisi Tangkap 7 Pak Ogah di MakassarKantor Balaikota Makassar (IDN Times/Sahrul Ramadan)

Lebih lanjut kata Hartati, mereka yang ditangkap langsung dibawa ke Posko Lantas Polrestabes Makassar di kawasan flyover, Jalan Urip Sumoharjo. Di sana mereka diarahkan dan diedukasi agar tidak mengganggu pengguna jalan yang sedang melintas. Ulah mereka dianggap menjadi salah satu sebab kemacetan.

"Dibuatkan surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatanya lagi. Tapi kita amankan tidak seperti pelaku kriminal. Kalau melanggar lagi kita akan koordinasi dengan stake holder yang memang berwenang menangani mereka. Seperti dinsos dan Satpol PP," ujar Hartati.

Hartati berharap persoalan ini menjadi perhatian dari dinas terkait. Khususnya yang menangani langsung soal anak jalanan di jajaran Pemkot Makassar. Hartati bilang, pihaknya siap mengawal apabila pemerintah melakukan penindakan di jalanan terkait maraknya aktivitas Pak Ogah.

Baca Juga: Tiga Biang Kerok Kemacetan di Makassar, Penjual Kendaraan Faktor Utama

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya