SPN Batua Pulangkan Siswa Calon Polisi usai 11 Positif COVID-19

Sebanyak 700 siswa menjalani pendidikan secara virtual

Makassar, IDN Times - Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan di Makassar menemukan sebelas siswa pendidikan pembentukan Bintara Polri yang positif COVID-19.

Karena alasan itu, SPN Batua mengubah pola pendidikan bagi seluruh siswanya menjadi sistem virtual dari rumah.

Kepala SPN Batua, Kombes Joko Pitoyo mengatakan, para siswa ditemukan terpapar virus corona setelah mengikuti tes usap pada 20-21 November 2020 di Polda Sulsel. Selain siswa, lima anggota polisi yang bertugas di SPN juga positif.

"Sehingga seiring berjalannya waktu ada perintah untuk pengembalian siswa ke rumah masing-masing," kata Joko Pitoyo kepada jurnalis di Makassar, Selasa (15/12/2020).

Joko menyebut siswa dan polisi yang terkena COVID-19 sempat dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Sekarang, 14 orang dinyatakan sembuh, sedangkan dua orang masih dirawat dengan kondisi yang disebut dalam keadaan baik.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Makassar Larang Keras Kerumunan pada Malam Tahun Baru

1. SPN membina 700 siswa pada tahun angkatan 2020/2021

SPN Batua Pulangkan Siswa Calon Polisi usai 11 Positif COVID-19Siswa polri menjalani pendidikan di SPN Batua/Instagram @spnpoldasulsel

Sebelas siswa yang terpapar COVID-19 di SPN Batua termasuk dalam 700 siswa peserta Diktuk Bintara Polri Tahun Ajaran 2020/2021. Mereka dinyatakan lulus pada 13 November 2020 lalu. Siswa SPN Batua terdiri dari 401 siswa asal Sulawesi Selatan. Sedangkan sisanya, 299 orang berasal dari Sulawesi Barat. 

Joko mengatakan, sempat muncul pilihan agar seluruh siswa dikembalikan kepada satuan polres di daerah asalnya masing-masing. Tapi karena momennya bertepatan dengan pilkada, pilihan itu tidak diambil.

"(Pilihan) kedua, siswa dikembalikan ke rumah dan melaksanakan pembelajaran pendidikan virtual," ungkap Joko.

2. Orang tua diminta mengawasi siswa di rumah

SPN Batua Pulangkan Siswa Calon Polisi usai 11 Positif COVID-19Siswa polri menjalani pendidikan di SPN Batua/Instagram @spnpoldasulsel

Joko mengatakan, selama di rumah, semua siswa diminta tetap menjalani pola pendidikan seperti di SPN Batua. Mulai dari penerapan pola makanan hingga latihan dan olah fisik. SPN melibatkan orang tua masing-masing yang bertindak sebagai pengawas.

"Sudah ada surat pernyataan juga kita buatkan orang tuanya," ucap Joko.

Dalam surat pernyataan itu, siswa menyatakan bersedia diawasi langsung oleh orang tua dan keluarga selama menjalani pendidikan virtual dari rumah. Misalnya latihan fisik seperti push up, lari, atau apel pagi. Masing-masing siswa wajib menyiarkan pendidikan fisiknya kepada pelatih setiap hari.

"Selama dua bulan pertama siswa ini menjalani pembinaan fisik, pembinaan mental. Kita gembleng agar memahami bahwa mereka adalah seorang bhayangkara, supaya tahan mental, setelah dua bulan baru diterapkan teori," Joko menerangkan.

3. Sayangnya, tidak semua rumah siswa terjangkau internet

SPN Batua Pulangkan Siswa Calon Polisi usai 11 Positif COVID-19Siswa polri menjalani pendidikan di SPN Batua/Instagram @spnpoldasulsel

Joko mengatakan, selama menjalankan sistem pendidikan virtual empat hari terakhir, pihaknya menemukan sejumlah kendala. Antara lain siswa yang rumahnya tidak terjangkau akses internet. Sebagai solusi, siswa diminta merekam kegiatannya lewat video dan dikirimkan ke pelatih melalui WhatsApp.

Joko memperkirakan pendidikan virtual akan berjalan sampai beberapa bulan ke depan. Setidaknya hingga semua siswa sudah menerima vaksin. Adapun pendidikan di SPN Batua berkisar selama tujuh bulan.

Joko menegaskan SPN Batua tetap memantau dan mengawasi ketat seluruh kegiatan siswanya selama menjalani pendidikan virtual dari rumah.

"Mungkin Februari (2021) mereka swab kembali juga, dan akhir Februarinya akan masuk kembali ke sini (SPN Batua). Intinya kita akan menyesuaikan," kata Joko.

Baca Juga: Sejumlah Pegawai Rujab Gubernur Sulsel Positif COVID-19

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya