Sidak Parsel, BBPOM Sulsel Temukan Produk Pangan Tidak Layak Edar

Produk telah dikemas dalam parsel dan siap untuk diedarkan

Makassar, IDN Times - petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Sulawesi Selatan menemukan sejumlah produk pangan yang tidak layak edar,  dalam inspeksi mendadak (sidak) di pusat pertokoan di Jalan Bulukunyi, Kota Makassar, Senin (16/12).

Beragam produk tidak layak konsumsi itu ditemukan telah dikemas utuh dalam satu paket parsel siap jual. Selain bentuk kemasan fisik yang rusak, petugas juga menemukan beberapa produk yang tidak mencantumkan waktu kedaluwarsanya. 

“Untuk tadi kami menemukan hanya ada dua produk yang tidak mencantumkan kode produksi dan expired date di kemasan primernya,” kata Inspektur Pangan BBPOM Sulsel, Jaya Abdullah, seusai sidak tersebut.

Baca Juga: Artis Lokal Makassar Polisikan Asistennya Gara-gara Tilep Uang

1. Petugas membongkar parsel untuk memastikan kondisi setiap produk di dalam kemasan itu

Sidak Parsel, BBPOM Sulsel Temukan Produk Pangan Tidak Layak EdarPetugas BBPOM dalam sidak di sejumlah toko parsel di Jalan Bulukunyi Makassar, Senin (16/12) / Sahrul Ramadan

Dalam sidak tersebut, petugas memasuki lima toko parsel berbeda. Petugas lantas membongkar dan memeriksa satu per satu produk pangan yang telah dikemas. Produk makanan dan minuman itu diperiksa menggunakan alat scanner guna mengecek barcode yang tertera di kemasan produk.

Alhasil petugas menemukan sejumlah produk yang tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa dan beberapa produk yang mendekati masa kedaluwarsa hingga kemasan pangan yang rusak. “Kita periksa di sini khusus makanan dan minuman yang dimasukkan ke dalam parsel. Seperti misalnya kemasannya rusak, kaleng-kalengnya penyok,” kata Jaya Abdullah.

2. Sidak digelar untuk mengantisipasi peredaran parsel tak layak konsumsi jelang Natal dan tahun baru

Sidak Parsel, BBPOM Sulsel Temukan Produk Pangan Tidak Layak EdarPetugas BBPOM dalam sidak di sejumlah toko parsel di Jalan Bulukunyi Makassar, Senin (16/12) / Sahrul Ramadan

Kaya Abdullah menjelaskan bahwa sidah digelar untuk mengantisipasi dan mencegah peredaran parsel tak layak konsumsi menjelang hari raya Natal dan tahun baru. Menurutnya, dua momentum akbar itu kerap dimanfaatkan distributor dan pedagang nakal untuk menjual barang-barang rusak dan tak layak edar. 

Sejumlah indikasi pelanggaran yang biasa dijumpai, mulai dari masa pakai yang habis hingga bentuk fisik pangan yang dapat mempengaruhi isi dalam produk yang bakal dikonsumsi masyarakat.

Padahal, imbuhnya, aturan sudah jelas mengatur bahwa produk yang sudah rusak, tidak prima, tidak layak konsumsi, tidak boleh dijual. "Para pelaku usahanya kita minta untuk diganti,” jelas Jaya Abdullah.

Pemilik toko yang ketahuan menjual produk tak layak itu sudah diberi teguran. Petugas juga meminta pemilik toko mengganti isi parsel dengan produk yang lebih layak untuk dikonsumsi. ”Kalau makanan dan minuman itu kami anjurkan minimal enam bulan dikemas ke dalam parsel. Jadi ke depannya kita akan telusuri hingga ke distributornya," tegas Jaya.

3. Sembilan hari jelang Natal, penjualan parsel masih sepi peminat

Sidak Parsel, BBPOM Sulsel Temukan Produk Pangan Tidak Layak EdarPetugas BBPOM dalam sidak di sejumlah toko parsel di Jalan Bulukunyi Makassar, Senin (16/12) / Sahrul Ramadan

Salah satu pedagang parsel, Aisyah mengaku bahwa tren penjualan parsel memasuki hari kesembilan perayaan Natal belum terlalu meningkat. Merujuk dalam tahun-tahun sebelumnya kata dia, pembelian parsel biasanya mulai ramai diminati sepekan sebelum natal tiba.  “Sekarang belum terlalu ramai,” aku Aisyah.

Menanggapi teguran hingga produk-produk tak layak edar yang telah disita pihak BBPOM dalam sidak itu, dia berkomitmen untuk mengikuti aturan. Seluruh produk dalam parsel yang telah diamankan petugas, akan dia ganti dengan produk yang lebih layak edar dan konsumsi.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Polres Gowa Sita Ratusan Botol Miras

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya