Seorang Penggali Batu Gunung di Gowa Tewas Tertimpa Pohon Ambles
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Masyarakat di Dusun Jenetallasa, Desa Borimasunggu, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pria di lokasi penggalian batu gunung di dusun setempat, pada Rabu (13/11) kemarin.
“Korban ditemukan dalam keadaan duduk tertelungkup dengan akar pohon berada di atas tengkuknya dan dari mulut korban mengeluarkan darah,” kata Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP M Tambunan saat memberikan keterangan di kantornya, Kamis (14/11).
1. Teridentifikasi, lelaki itu adalah pekerja penggali batu gunung
Korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat sebelum akhirnya dilaporkan ke Polsek Biringbulu, Kabupaten Gowa. Setelah melakukan proses identifikasi pascatemuan, lelaki itu diketahui bernama Daeng Baha (55).
Tambunan menyebut, bahwa korban merupakan warga di Dusun Jenetallasa, Desa Borimasunggu, Biringbulu. “Keseharian korban selalu berada di lokasi penggalian batu karena pekerjaan korban sebagai penggali batu gunung,” katanya.
2. Korban diperkirakan tewas dua hari sebelum ditemukan
Pihak kepolisian telah mengambil sejumlah keterangan saksi-saksi hingga pagi tadi. Baik warga setempat yang pertama kali menemukan hingga rekan seprofesi korban. Korban diperkirakan meninggal dua hari sebelumnya.
“Diperkirakan meninggal pada Senin malam 11 November 2019, karena menurut keterangan rekannya, Baha, bahwa mereka sempat bersama-sama pada hari Senin siang,” ungkap Tambunan.
Dugaan lain penyebab meninggalnya korban menurut Tambunan, karena kecelakaan kerja. “Jadi saat melakukan penggalian batu gunung lalu tertimpa akar dari sisa tebangan pohon,” sebutnya.
Baca Juga: [BREAKING] Temuan Potongan Kepala Manusia Gegerkan Warga di Gowa
3. Pihak keluarga menolak proses autopisi
Lebih lanjut kata Tambunan, jajaran Polsek Biringbulu sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihak keluarga, agar korban dibawa ke rumah sakit untuk autopsi. Hanya saja, pihak keluarga menolak.
“Keluarga (korban) menerima kejadian tersebut murni kecelakaan,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kepolisian hingga saat ini berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat untuk membantu pihak keluarga dalam proses pemakaman, bahkan ikut menggali kubur dan mengantar jenazah ke lokasi pemakaman.
"Untuk mengantisipasi kejadian tidak terulang, lalu diimbau warga untuk lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa," pungkasnya.
Baca Juga: Geger Temuan Kamera Tersembunyi di Toilet Kampus di Gowa